Puisi Nuriman N. Bayan
KAU YANG MENCIPTA AKU YANG MENGHITUNG
Dari semalam, kita
semacam dua pecinta
hendak saling membunuh
kau yang terluka, aku yang berdarah
kau yang tuli dan aku yang bisu.
Tak ada perdebatan
meski tatapan begitu tajam
menembus ubun ubun yang jauh.
Dispenser dan mezicom tahu
bahwa tikar belum benar benar hangat
ketika malam makin runcing.
Philips belum mau tidur
ketika riuh orang orang semacam ribut.
Biarlah kita tetap begini
meski tak ada segelas teh manis
sebab memang
kita harus belajar untuk damai.
Ternate, 22 Desember 2017.
Baca Juga:
- 5 Puisi Cinta Paling Menggairahkan Karya Rendra buat Sunarti
- Merinding, Ini Puisi-Puisi Kematian Karya Penyair Indonesia
- Enam Puisi Natal Penebar Damai di Bumi
Simak di sini: Puisi Indonesia
Nuriman N. Bayan atau lebih dikenal dengan Abi N.Bayan. Berdomisil di Ternate Utara. Karyanya dipublikasikan dalam media daring dan tergabung dalam antologi : Kita Halmahera, Kitab Puisi Penyair Maluku Utara, Embun-embun Puisi, Langit Senja Jatigede, Mengunyah Garam, Seratus Puisi Melawan Korpusi, Bait Kisah Di musim Hujan, Rumah Seribu Jendela. Pernah terbit di Mutiara Banten Edisi – 52 dan Majalah Simalaba edisi 1-2.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]