Kau dan Waktu
Hujan baru saja reda, Dinda!
Di kamar aku kehabisan kata untuk bicara
Sedangkan engkau tak mau bicara.
Aku diam bukan karna aku tak tau
Tapi, kau yang aku tunggu
Untuk bercerita perihal yang semu.
Mustafida.
Aku tak akan menghindar dari hujan
Bila mendung sudah ada di depan mata.
Mustafida.
Akankah kau lebih kejam dari waktu?
Lubsel 11 Juli 2019
Memorabilia
-mustafida
Waktu kian bisu
Membentang jarak antara kau dan aku
Sementara aku terjerat pada kilau matamu.
Entah kelender keberapa kulukis kau dalam bait puisi
Barangkali lebih abadi
Meski kau telah lama pergi.
Da,
Mungkinkah suatu saat
Kau sudi mampir kerumah sesaat
Sekedar melihat lukisan wajahmu yang terpahat
Di kamarku yang bercat coklat
Sesekali ku ingin bercerita perihal rindu yang tertancap.
Barangkali kau perlu tau
Aku diam menjelma batu
Bergerak serupa hantu
Rindu senantiasa memburu.
Dan kini aku serupa tanah gersang
Rindu hujan bertandang.
Lubsel 06 juli 2019.
Menanti Kepulangan
-SNM
Tatkala pekat yang terlelap
Degup jantung meronta-ronta
Mengenang engkau yang tiada.
Aku tak lagi mendengar kabar
Hanya desir angin membelai daun telinga
Menyeret angan pada mimpi yang terpenggal.
Di jantung malam
Doa-doa mengalir bersama percik air
Pada tubuh yang senantiasa kupanggil.
Kau tak perlu bertanya bagaimana perihal luka
Aku baik-baik saja.
Sebab, rasaku purnama
Meski kau tuduh aku durjana.
Setiap hari tak jemu aku menanti
Bersama ampas kopi buatanmu terakhir kali.
Lubsel, 10 juli 2019.
Zubed Aksara adalah nama pena dari Zubaidi. Lahir di Guluk-gulukSumenepsekarangnyantri di PP.AnnuqayahLubangsa Selatan.Bernaung di Blok C 03. Dan aktif di Sanggar Basmalah. alumni MA1 Annuqayah melanjutkan di kampus INSTIKA