NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) menilai kemajuan industri pertahanan sebuah negara dibutuhkan untuk sebuah kemandirian.
Hal itu disampaikan JK saat membuka pameran industri pertahanan “Indo Defence 2018 Expo & Forum” di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (7/11/2018). “Kemajuan industri pertahanan suatu negara dibutuhkan untuk kemandirian”, kata Wapres JK.
Simak:
- Industri Pertahanan Nasional Produksi Kapal Selam Tanpa Awak Sendiri
- Menhan Tantang Industri Pertahanan Swasta Kembangkan Inovasi dan Terobosan
- Ryamizard Sebut Menuju Industri Pertahanan Mandiri Butuh Komitmen
Untuk itu ia berharap penyelenggaraan pameran ini bermafaat untuk meningkatkan kemajuan dan kemampuan industri pertahanan dalam negeri. Kemandiran industri pertahanan dalam negeri penting dalam rangka mewujudkan kemandirian Alutsista untuk memenuhi kebutuhan kekuatan TNI.
“Sebagaimana pengalaman Indonesia terdahulu, Indonesia mempunyai pengalaman pada saat terkena sanksi embargo pada tahun 90-an, bagaimana sulitnya Indonesia memperoleh Alutsista karena adanya embargo itu,” kenangnya.
Karena itulah, lanjut JK, maka Indonesia harus selalu siap mandiri atas kemampuannya sendiri, disamping menjalin kerjasama dengan negara-negara lain.
Saya harapkan Indo Defence ini juga memperlihatkan kepada kita semua perbandingan-perbandingan kemampuan yang ada dan tentu meningkatkan kerja sama serta juga bagaimana membangun suatu industri pertahanan yang baik di dalam negeri,” imbuhnya.
Baca Juga:
- Industri Pertahanan Strategis RI Meningkat Drastis
- Ini Penjelasan Mengapa Industri Pertahanan Dianggap Komponen Penting Pembangunan
- Masa Depan Industri Pertahanan Indonesia Miliki Banyak Peluang
Penyelenggaraan pameran Indo Defence diharapkan akan bermafaat untuk memberikan pengetahuan sejauh mana kemajuan teknologi pada masa datang dan masa kini, serta mengetahui apa yang dibutuhkan pada dewasa ini.
“Disamping itu, kita juga mengetahui kemampuan industri pertahanan, riset militer banyak justru berguna untuk kemajuan sipil”, tambah Wapres RI.
Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana