Lintas NusaRubrika

Ini Senjata yang Digunakan Pelaku Pembunuhan Massal di Papua

Kelompok Sparatis OPM (Ilustrasi)
Kelompok Sparatis OPM (Ilustrasi)

NUSANTARANEWS.CO, Mimika – Aksi brutal para pemberontak yang disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap 31 pekerja proyek pembangunan di Kali Yigi, dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga ternyata menggunakan senjata campuran.

Hal tersebut diketahui dari tubuh anggota Brimob Kelapa Dua Jakarta Bharatu Wahyu yang tertembak saat kontak senjata pasukan gabungan TNI dan Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau di Yigi, Distrik Yall, Kabupaten Nduga telah dirawat di RS Timika, Kabupaten Mimika, Papua. Bharatu terkena tembakan di bagian lengan kanannya.

Simak:

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Kamis (6/12/2018), mengatakan anggota Brimob tersebut sudah mendapat penanganan kesehatan terkait luka tembak yang dideritanya. “Luka tembak pada lengan tangan kanan atas, sudah di RS Mimika,” katanya.

Baca Juga:  Lanal Nunukan Berhasil Gagalkan Penyelundupan Shabu Dari Malaysia

Menurutnya, anggota Brimob tersebut terkena tembakan saat personel gabungan TNI dan Polri terlibat baku tembak dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya yang melakukan pembunuhan puluhan pekerja jalan dan jembatan Trans-Papua.

“Semoga luka tembaknya segera sembuh,” katanya kepada kantor berita Antara.

Menyinggung soal senjata yang digunakan oleh KKB Egianus Kogoya untuk melakukan penembakan kepada para pekerja, Kamal mengungkapkan bahwa yang digunakan adalah jenis campuran. “Senjata campuran, ada laras panjang dan pendek. Bahkan ada yang gunakan parang dan panah,” katanya pula.

Tercatat 25 karyawan PT Istaka Karya yang mengerjakan pembangunan jalan dan jembatan Trans-Papua di Distrik Yall yang tersebar di Kali Yigi dan Kali Aurak. Sebanyak 19 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut, sisanya selamat setelah berhasil melarikan diri. Delapan jenazah sudah berhasil dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika.

Pewarta: M. Yahya Suprabana
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,148