NUSANTARANEWS.CO – Revolusi industri keempat telah dimulai. Para ekonom dunia memprediksi bahwa ke depannya perekonomian global akan lebih bertumpu kepada sektor industri kreatif.
Pola hidup masyarakat global saat ini yang semakin mengandalkan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-harinya akan membawa ledakan kemajuan terhadap bidang-bidang industri kreatif seperti industri piranti lunak komputer, film, musik, publikasi, hiburan, fashion, maupun bidang-bidang industri kreatif lainnya.
Menyadari peran penting negara terhadap perkembangan industri kreatif, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf menegaskan industri kreatif akan menjadi jawaban ekonomi di masa depan.
Dan tentu saja kata dia, harus melakukan kerjasama dengan negara lain. “Dalam sejarah dunia, tidak ada satupun industri yang berkembang tanpa suatu bentuk kerja sama antar negara,” ungkap dia, dalam dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (5/12/2017).
Hal inilah, lanjut dia yang mendasari inisiatif Pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan World Conference on Creative Economy dengan tujuan untuk menciptakan snowball-effect kerja sama.
“Konferensi ini akan melibatkan perwakilan dari negara-negara yang memiliki perhatian besar terhadap pengembangan industri kreatif dan membicarakan bentuk-bentuk kerja sama penguatan bidang ini dari mulai aspek pendanaan maupun regulasi pemerintah,” sambungnya.
Berdasarkan data nasional, sektor industri kreatif telah menyerap tenaga kerja sebanyak 15,9 juta tenaga kerja dengan sumbangan 7,3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau setara dengan Rp 852 triliun. Di skala global, nilai ekonomi industri kreatif bahkan telah meninggalkan industri minyak bumi. (*)
Editor: Romandhon