Ekonomi

Ekonomi Indonesia Ibarat Anak Usia 15 Tahun, Meski Gizinya Jelek Tetap Tumbuh

Ekonom senior Prof Dr Didik J Rachbini. (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Adhon)
Ekonom senior Prof Dr Didik J Rachbini Sebut Ekonomi Indonesia Ibarat Anak Usia 15 Tahun, Meski Gizinya Jelek Tetap Tumbuh. (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Adhon)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ekonom senior Prof Dr Didik J Rachbini mengibaratkan soal ekonomi Indonesia saat ini seperti anak usia 15 tahun. Meski gizinya jelek, ia akan tetap tumbuh.

Pasalnya tanpa harus diperjuangkan, kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5 persen bisa tumbuh sendiri.

Baca Juga:  Dukung Peningkatan Ekonomi UMKM, PWRI Sumenep Bagi-Bagi Voucher Takjil kepada Masyarakat

Hal ini karena konsumen atau penduduk Indonesia jumlahnya sangat besar mencapai 100 juta lebih. Dimana mereka semua bisa makan, mereka bisa minum, mereka bisa jalan jalan dan seterusnya. Artinya, itu semua bisa tumbuh sendiri.

“Ini kan seperti anak umur 15 tahun tumbuh sendiri. Walaupun gizinya jelek ya tumbuh kan? Anak umur 13 tahun kan akan tetap tumbuh. Tapi kalau kaya saya sudah tidak tumbuh lagi. Kaya Jerman, kaya Jepang itu tidak tumbuh lagi,” kata Didik J Rachbini di kawasan Jakarta, Senin (19/8).

Baca Juga: Didik J Rachbini: Tak Usah Bikin Tax Amnesty Kedua

Untuk itu, target pemerintah yang mematok pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam RAPBN 2020 di angka 5,3 persen disebut mengada-ada dan tidak berdasarkan kajian ilmiah yang baik.

“Itu (target 5,3 persen) kan hanya rencana saja.  Tapi itu tidak berdasarkan perkiraan ilmiah yang betul-betul baik. Wishful thinking (angan-angan) aja,” jelasnya.

Ia mengaku tak yakin target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen bisa tercapai. Pasalnya, selama ini kebijakan pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional tak tanda-tanda yang baik.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Serahkan Bantuan Sosial Sembako

“Karena tidak ada faktor-faktor yang bisa mengarah kesitu. Ya contohnya kebijakan tadi,” jelasnya.

Pewarta: Romadhon

Related Posts

1 of 3,058