Politik

Hasanah Diprediksi Menangkan Jabar Dengan Mudah

Anton Charliyan dan TB Hasanuddin (Foto Istimewa/Nusantaranews.co)
Anton Charliyan dan TB Hasanuddin (Foto Istimewa/Nusantaranews.co)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mendekati pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat (Jabar) ada dinamika menarik. Pasangan Hasanah (TB Hasanuddin-Anton Charliyan) yang semula tak banyak diperihitungkan, belakangan dari rilis beberapa lembaga survei memprediksi pasangan ini akan menjadi kuda hitam.

Alasan mendasar mengapa pasangan nomor urut dua ini dianggap bisa menjadi kuda hitam, karena pasca debat kedua di Pilgub Jabar, ternyata tren positif di mata publik Jabar meningkat terhadap pasangan Hasanah. Ini menyusul program mereka dinilai paling mudah dicerna dan diterima masyarakat Jabar, dibanding dengan kandidat lain.

Setelah melihat program dan apa yang dilakukan pasangan Hasanah, Direktur Eksekutif Eksplorasi Dinamika dan Analisis Sosial (EDAS), Wawan Gunawan menilai jika pasangan dua jenderal itu akan memberikan kejutan dalam merebut hati masyarakat tanah Pasundan. Bahkan, lanjut Wawan, pasangan Hasanah akan memenangkan Jabar secara mudah dengan catatan, pasangan ini kerja keras dan gotong royong.

Wawan menegaskan, kerja keras dan gotong royong adalah kata kunci bagi Hasanah untuk mempertahankan tren positif elektabilitas yang sudah ada saat ini. “Ideologi gotong royong yang selama ini diusung oleh PDIP diuji. Kalau memang masih konsisten dengan gotong royong, bisa menang kalau dipakai itu prinsip ideologi gotong royong,” ujar Wawan dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu 27 Mei 2018.

Baca Juga:  KPU Nunukan Gelar Pleno Rekapitulasi Untuk Perolehan Suara Calon Anggota DPR RI

Baca Juga:
Temuan Ilma Research: Tujuh Program Hasanah Sukses Dongkrak Pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan
Tiga Kartu Sakti Paslon Hasanah untuk Kesejahteraan Masyarakat Jabar
Merasa Dikucilkan Sejak Awal, Ini Tanggapan Tim Pemenangan Hasanah

Dosen Universitas Jenderal Achmad Yani itu mengatakan, saat ini, pasangan Hasanah masih peluang sangat cukup untuk terus mendongkrak elektabilitasnya. “Tinggal didorong benar-benar semua komponen yang menjagokan Hasanah, harus bekerja habis-habisan,” ujar Wawan.

Wawan mengingatkan, 31 juta pemilih di Jabar itu mayoritas rakyat kecil (wong cilik). “Jadi kalau gotong royong digunakan dengan baik, tidak menutup kemungkinan Hasanah bisa menyalip yang lainnya. Karena kan ada kelemahan di paslon lain yang sudah merasa unggul. Biasanya kalau yang sudah unggul, ah tenang aja dak bakal menang ini. Jadi aja males,” katanya.

Lebih jauh, Wawan mengatakan, Hasanah punya keunggulan dibanding pasangan lain, yakni program-program yang mudah dicerna oleh kebanyakan masyarakat Jabar di perdesaan. Hal ini juga yang membuat Hasanah, menurut survei Ilma Research and Consulting, unggul dalam debat kedua Pilgub Jabar 2018.

Baca Juga:  Titiek Soeharto Ikut Senam Gemoy dan Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Pakuncen, Wirobrajan

“Dibandingkan dengan yang lain begitu, masyarakat lebih mudah mencerna. Masyarakat yang mana? Masyarakat yang kebanyakan di Jawa Barat, bukan masyarakat di pusat-pusat kota, urban,” ujarnya.

“Mungkin kalau masyarakat urban lebih ke pasangan yang lain. Orientasinya programnya lebih teknopolis, inovatif. Tapi kan jumlah masyarakat Jawa Barat di daerah itu kan jauh lebih banyak ketimbang masyarakat yang di perkotaan,” katanya. (*)

Editor: Gendon Wibisono

Related Posts

1 of 3,066