Politik

Harapan Besar PKS Terhadap Elektabilitas Prabowo Usai Deklarasi

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Partai Gerindra secara resmi menyatakan akan mencalonkan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) 2019. Anggapan bahwa Prabowo hanya akan jadi King Maker di piplres 2019 pun pupus. Kemudian muncul pula harapan elektabilitas Prabowo terus memabung tinggi.

Harapan tersebut disampaikan Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil. Dimana, kabar majunya Prabowo sebagai capres memang ditunggu-tunggu sejumlah pihak, termasuk PKS sebagai mitra koalisi Gerindra.

“Saya pikir memang, ini kerja keras Gerindra dan PKS. Tentu saja ekspektasi dari Gerindra dan PKS itu diharapkan bisa meningkatkan elektabilitas Prabowo,” ujar Nasir di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/4).

Elektabilitas Prabowo, kata Nasir, cenderung stagnan seperti ditunjukan sejumlah survei. Kendati demikian, ia tak pesimis bahwa elektabilitas bisa berubah seiring dengan pergerakan Prabowo. “Bisa jadi karena beliau belum bergerak dan belum melakukan semacam kunjungan ke daerah dibandingkan Pak Presiden Jokowi yang selalu berkunjung ke daerah-daerah,” ujar Nasir.

Baca Juga:  KPU Nunukan Menggelar Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara Calon DPD RI

Anggota Komisi III DPR itu meyakini, perubahan akan diketahui dengan tolak ukur hasil Pilkada serentak di tiga daerah besar yakni Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Tentu liat hasilnya nanti. saya pikir tiga Pilkada Jawa barat, Jawa timur dan Jawa tengah menurut saya itu sangat menentukan juga seperti apa Prabowo, seperti apa presiden Jokowi seperti apa,” ujar Nasir.

Nasir menambahkan, dengan sudah ada pernyataan dari Gerindra juga, PKS akan mengerucutkan 9 kandidat yang dipersiapkan PKS menjadi cawapres untuk Prabowo. Kandidat yang akan terpilih kata Anggota DPR daerah pemilihan Aceh itu, akan terlebih dahulu disurvei untuk mengetahui kandidat dengan elektabilitas paling tinggi dan kapabilitas.

“Karena kita juga ingin agar kalau pun nanti PKS menyodorkan calon wakil presiden terhadap Prabowo itu harus siap semuanya. Ya siap elektabilitas, ya siap kemampuan bagaimana mempengaruhi masyarakat di lapangan dan juga menyiapkan logistik karena kita tahu Pilpres itu tidak free,” ujar Nasir.

Baca Juga:  Aglomerasi RUU DK Jakarta

Terkait pencalonan Prabowo sebagai Capres, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pencalonan Prabowo sebagai capres tersebut dilakukan setelah melalui proses panjang dengan menyerap aspirasi rakyat dari berbagai daerah.

“Atas dasar aspirasi tersebut, Partai Gerindra secara resmi mencalonkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan sekaligus memberikan mandat penuh untuk membangun koalisi dan memilih calon wakil presiden,” kata Muzani dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (11/4).

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 12