NUSANTARANEWS.CO, Kudus – Gerakan Pemuda Ansor terus berkomitmen untuk mengawal ulama dan Negara Kesatua Republik Indonesia (NKRI) dalam situasi dan kondisi apapun termasuk pra, saat dan pasca Pilihan Presiden dan Pilihan legislatif.
Hal itu ditegaskan oleh Ruchman Basori Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor saat Halaqah Kebangsaan dan Pelantikan Pengrus PAC Ansor Kecamatan Dawe di The Hill’s Vaganza, Jumat (17/05).
“22 Mei saat pengumuman hasil pemilu insya Alloh Indonesia aman dan damai. GP Ansor siap mengawal, membantu keamanan bersama TNI-Polri”, kata Ruchman dihadapan 1000 kader Ansor-Banser se-Kabupaten Kudus.
Pada kesempatan itu Ruchman juga menyebut negara Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia. Jumlah TPS sebanyak 801.291 dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang mencapai 185.994.249 dan tersebar di 514 Kabupaten/Kota menurutnya adalah hal yang sangat sulit dicarikan padanannya di dunia.
Ketua Bidang Kaderisasi PP GP Ansor ini memaparkan ada persoalan serius yang saat ini menunggangi pemilu kita. Yaitu adanya gerakan trans-nasional yang masuk ke Indonesia dengan provokasi dan adu domba. Mereka datang ke Indonesia dengan berbagai ‘wajah’, yang ingin mengganti NKRI dengan khilafah.
Alumni UIN Walisongo ini memaparkan ada kelompok yang ingin memertanyakan konsensus nasional, kelompok keagamaan yang merasa dirinya paling benar (truth claim) sehingga mudah menyalahkan dan mengkafirkan yang lain. Pada saat yang sama juga kebanyakan masyarakat kita cenderung diam (silent majority).
Ruchman mensinyalir, gerakan itu dilancarkan melalui media sosial (medsos). Masyarakat dibuat seolah-olah dalam keadaan genting, pemilu dianggap curang dengan bumbu hoaks dan ujaran provokatif. “Sampai saat ini kita baik-baik saja, aman, nyaman dan masyarakat beraktivitas seperti biasa”.
“Tugas Ansor-Banser adalah menjelaskan kepada masyarakat dan mengajak mereka untuk meminimalisir perbedaan-perbedaan di medsos. InsyaAllah di mana ada Ansor, daerah itu akan aman,” sebutnya diikuti riuh tepuk tangan dari ribuan hadirin.
Kisbiyanto Sekretaris PCNU Kudus mengatakan Ansor-Banser harus tegas terhadap segala bentuk kebathilan. Baginya menjaga keamanan bukan semata soal politik, tetapi juga meminimalisir kemaksiatan, judi, dan tindakan kriminal yang meresahkan masyarakat.
“Buktikan kalau Ansor-Banser sebagai pengaman wilayah dan pencipta kedamaian di Kudus. Untuk memberantas kemaksiatkan cukup ditangani Ansor-Banser, tidak perlu FPI atau ormas lainnya,” tegasnya.
Hadir dalam pelantikan yang dirangkai dengan halaqah kebangsaan, Ali Rifa’i Asisten II Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat, Sarmanto Hasyim Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kudus, Hadi Mutamam DPRD Kudus, Koramil, Polsek, tokoh masyarakat, dan jajaran Pengurus MWCNU Kecamatan Dawe. (mys/nn)
Editor: Achmad S.