NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan bahwa berdasarkan data BPS per Maret 2017, angka kemiskinan di Kabupaten Magetan masih mencapai 10,48%, di mana kemiskinan tertinggi berada di pedesaan. Di desa, pekerjaan utama masyarakat Magetan bekerja sebagai petani.
Pria asal Madiun ini mengatakan salah satu upaya memajukan pertanian ialah dengan mendorong pengembangan industri primer atau industri pasca panen.
Dengan begitu, para petani akan memperoleh peningkatan nilai tambah terhadap produknya. Pengembangan industri pasca panen ini juga harus didukung skema pembiayaan murah bagi petani.
“Dengan adanya industri primer, maka petani tidak lagi menjual gabah kering panen, tapi minimal bisa menjual gabah kering giling, bahkan jika bisa petani menjual beras. Kemudian bupati harus bisa memberikan skema pembiayaan murah di pertanian yang pro terhadap petani,” kata gubernur kelahiran Madiun ini, Rabu (26/9/2018).
Mantan Sekdaprov Jatim ini menambahkan jika sektor pertanian maju, maka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Magetan juga akan ikut berkurang. Berdasarkan data BPS tahun 2017, TPT di Kabupaten Magetan berada di angka 3,80%. Dimana sebagian besar TPT Kabupaten Magetan berada di pedesaan.
“Jadi bupati harus peduli terhadap on farm ke off farm pertanian, ini akan menyerap para pengangguran tersebut. Sebab proses industrinya ada di petani. Apalagi, 32,07 % masyarakat Magetan hidup di pertanian,” ujar orang nomor satu Jatim ini.
Pewarta: Setya N
Editor: Gendon Wibisono