NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan seluruh rakyat Indonesia saat ini sedang tertuju pada kasus Setya Novanto atau Setnov.
“Saat ini perhatian rakyat terbagi menjadi tiga terkait kasus Setnov, pertama ke Setnov, kedua ke DPR dan Golkar. Terkait berani atau tidaknya mereka menggusur Setnov dari kursi ketua, ketiganya ke arah KPK. Ok, sudah geruduk rumah Setnov, so what’s next?” ungkap Hendri Satrio saat dihubungi Nusantaranews.co, Kamis (16/11/2017).
Hendri menjelaskan upaya penjemputan paksa yang dilakukan KPK terhadap Setnov, tidak menutup kemungkinan akan adanya serangan balasan terhadap KPK dari Pansus Angket DPR.
“Ya ada (Kemungkinan), tapi mau ngapain, benteng dukung KPK lebih kuat dari badai DPR saat ini,” terangnya.
Hendri menyarankan kepada Partai Golkar untuk segera menggelar Munas untuk mengganti Setnov, jika tidak ingin Golkar kiamat.
“Iyess. Kalao gak ganti ketua, gue setuju dengan Akbar Tanjung, kiamat,” pungkasnya.
Sebagai informasi surat perintah penyidikan KPK terhadap Setnov telah diterbitkan pada 31 Oktober 2017. Setnov disangka terlibat tindak pidana korupsi pengadaan e-KTP bersama-sama dengan Anang Sugiana Sudihardjo, Andi Agustinus, Irman, dan Sugiharto.
Setnov disangkakan melanggar Pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon