NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo yang digadang gadang maju sebagai calon ketua umum partai Golkar mengaku banyak DPD Partai Golkar yang mengeluhkan ihwal keputusan partai yang melenceng dari AD/ART (Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga).
Keluhan itu ia terima, setelah dirinya mengaku bertemu dengan sejumlah pengurus DPD Partai Golkar. Untuk itu, Bamsoet sapaan Bambang Soesatyo berniat untuk membenahinya dengan mencalonkan diri sebagai caketum Golkar.
“Rata-rata DPD Partai Golkar mengeluhkan adanya keputusan-keputusan Partai yang tidak sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Mereka meminta agar dalam kepengurusan baru tidak ada lagi Plt yang bersifat pemaksaan,” ungkap Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/7/2019).
Baca Juga:
Krakatau Steel Sekarat, Ironi Pembangunan Infrastruktur
Kritik Keras, Mengapa PBB Naiknya Seperti Roller Coaster?
“Saya sepakat dengan aspirasi zero Plt. Kalau ada pelanggaran di daerah, tugas DPP untuk membina bukan melakukan Plt,” sambungnya.
Sebagai informasi, sebelumnya desakan dari internal Partai Golkar untuk mempercepat gelaran musyawarah nasional (munas) menguat. Salah satunya, desakan itu datang dari Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG). Mereka bahkan telah mendeklarasikan mendukung Bamsoet menjadi Ketum Golkar.
Sementara itu, senior Partai Golkar Jusuf Kalla menilai pelaksanaan munas Partai Golkar tak perlu dipercepat karena masa kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum parpol itu batu akan berakhir pada Desember 2019.
“Udah capek Munaslub di Golkar. Jadi normal sajalah, toh sekarang sisa enam bulan. Nanti Desember akan munas biasa, tunggulah,” kata JK di kantor wakil presiden, Jakarta, pada 25 Juni 2019 lalu.
Pewarta: Romandhon
