NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Analisa jurnalis Allan Nairn soal adanya gerakan kudeta militer di Indonesia dinilai hanya mengarang satu teori konspirasi yang dapat memecah belah keutuhah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penilaian ini dikemukakan oleh Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO) Bastian P. Simanjuntak, Jakarta, 26 Maret 2017.
“Tuduhannya tidak mengejutkan bagi kita yang sudah mengenal siapa dan bagaimana dia saat pilpres 2014 yang lalu,” ujarnya seperti dikutip nusantaranews.co lewat siaran persnya.
Sosok Allan Nairn, kata Bastian, sebagai pendukung sejati Joko Widodo maka tak heran bila dia menggunakan teori keterkaitan yang membentuk teori konspirasi demi menyelamatkan Joko Widodo yang bisa dikatakan gagal memimpin Indonesia.
“Teorinya ingin menutupi realitas yang ada, mulai dari kasus Ahok hingga gagalnya pemerintahan sekarang diberbagai bidang,” ungkapnya.
Bastian menegaskan bahwa, tim pemenangan Obama dan Joko Widodo itu satu paket, lalu Allan ingin memojokkan orang-orang yang berseberangan dengan Jokowi dan Obama.
“Alan Nairn diduga memilik hubungan dengan Taipan James Riyadi yang merupakan salah satu donatur pemenangan Jokowi pada pilpres 2014. Ini berarti Alan Nairn benar-benar ingin menggunakan teorinya untuk menginfiltrasi rakyat Indonesia sehingga rakyat akan terkotak-kotak,” katanya.
Karena itu, GEPRINDO menghimbau kepada rakyat Indonesia terutama pribumi untuk jeli dalam merespon setiap informasi walaupun disampaikan oleh orang-orang luar.
Di samping itu, tambahnya, GEPRINDO melihat mafia asing yang punya kepentingan di Indonesia tidak ingin pribumi bersatu sehingga mereka mudah mengobok-obok kedamaian, kerukunan serta kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Karenanya GEPRINDO meminta Pribumi tetap bersatu, jangan mudah dan mau terhasut propaganda-propaganda di media sosial ataupun media massa bayaran mafia,” tegas Bastian.
GEPRINDO, lanjutnya, akan selalu menjadi garda terdepan dalam memberi pencerahan.
“Kita memiliki tim yang akan selalu memantau propaganda untuk menimbulkan konflik serta berita Hoax yang begitu mudah beredar di era digital saat ini. Pribumi sebagai tuan rumah, sebagai raja dinegeri sendiri harus cerdas sehingga tidak terkotak-kotak. Musuh kita bukan agama dan suku yang berbeda, musuh kita adalah mafia asing yang tak ingin pribumi bersatu,” tandas Presiden GEPRINDO.
Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman