NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Forum Masyarakat Peduli BUMN PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) /PLN, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian padamnya listrik pada Hari Minggu, tanggal 4 Agustus 2019 karena adanya musibah Black Out yang tidak diharapkan oleh semua pihak.
“Kami memahami kekecewaan dan kekesalan publik atas kinerja PLN atas kejadian tersebut yang berakibat telah tergganggu aktifitas sosial-ekonomi masyarakat di sebagian Pulau Jawa,” tulis keterangan resmi Forum Masyarakat Peduli BUMN PLN yang diterima, Kamis (8/8/2019).
Namun demikian, sebagai musibah yang tak diharapkan siapapun, pihaknya sangat memahami pengelolaan PLN sebagai BUMN yang mengurusi cabang produksi penting bagi orang banyak tidaklah mudah di tengah banyaknya keinginan dan tekanan terkait kebijakan energi nasional yang tak lepas dari keinginan banyak pihak.
Di tengah musibah black out dan tekanan lingkungan (environment) yang tidak menguntungkan bagi BUMN, lanjutnya, khususnya PLN, serta di saat warga masyarakat menyambut peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 (17 Agustus 1945-17 Agustus 2019) yang dahulu diperjuangkan dengan penuh pengorbanan, jiwa, raga, harta benda, Forum Masyarakat Peduli BUMN PLN menyampaikan hal-hal.
Antara lain, pertama, pihaknya mendukung penuh pimpinan PLN beserta jajarannya untuk melakukan perbaikan kinerja manajemen agar musibah black out di kemudian hari tidak terulang kembali.
Kedua, sebagai pelanggan PLN masih sangat membutuhkan PLN sebagai BUMN yang diberikan mandat oleh konstitusi Pasal 33 UUD 1945 dalam mengelola penguasaan negara atas cabang produksi penting yang menguasai hajat hidup orang banyak untuk menggerakkan perekonomian masyarakat, bangsa dan negara.
Ketiga, m0emperhatikan tugas pokok dan fungsi PLN pada angka 2 (dua) di atas, maka pihaknya menganggap TIDAK merasa perlu Menggugat dan atau meminta kompensasi dalam bentuk apapun atas musibah black out yang telah terjadi.
“Terakhir, kami meminta kepada Otoritas yang terkait dengan kebijakan energi dan keberlajutan eksistensi BUMN pada umumnya dan PLN pada khususnya, yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian BUMN turut mengambil porsi tanggungjawab atas musibah black out tersebut, sebab kinerja manajemen PLN yang ditunjukkan selama 5 (lima) tahun terakhir ini sangat dipengaruhi oleh berbagai kebijakan yang diambil oleh kedua kementerian tersebut,” paparnya.
PLN, lanjutnya, sebagaimana halnya Pertamina dan Garuda Indonesia adalah beberapa BUMN diantara BUMN lainnya yang merupakan harta kekayaan negara (asset) kebanggaan rakyat Indonesia harus dikelola secara hati-hati dan profesional serta harus terus didukung ditengah banyaknya pihak yang mempolitisasi HAK Monopoli yang jelas Sah secara Konstitusi Ekonomi.
Pernyataan resmi Forum Masyarakat Peduli BUMN PLN ini ditandangani oleh Sofyano Zakaria (Puskepi), Defiyan Cori (Ekonom Konstitusi), Ferdinand Hutahaean (EWI), Dr Marwan Batubara (IRESS), Mamit Setiawan (Energy Watch), M Kholid Syeirazi (ISNU), dan Salamuddin Daeng (AEPI). (red/nn)
Editor: Achmad S.