Mancanegara

Enam Negara Ini Bisa Ditanami 1 Triliun Pohon Penangkal Perubahan Iklim

Salah satu hutan di Kalimantan Barat. (Foto: Ilustrasi/Dok. NUSANTARANEWS.CO)
Salah satu hutan di Kalimantan Barat. (Foto: Ilustrasi/Dok. NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dengan menananm 1 (satu) triliun pohon atau lebih adalah cara paling efektif dan murah untuk menangkal perubahan iklim dunia. Sebab, langkah mengubah gaya hidup menjadi vegetarian, misalnya, ternyata kurang efektif dibandingkan menanam 1-1,5 triliun pohon.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ilmuwan Swiss Thomas Crowther yang juga merupakan ahli ekologi perubahan iklim Institut Swiss Federal Institute of Technology, Zurich seperti dilaporkan Associated Press (AP).

Baca Juga:

Dalansir dari CNN Indonesia, tim peneliti melakukan estimasi 1 triliun pohon yang ditanam selama beberapa dekade ke depan bisa menyedot hampir 830 miliar ton karbon dioksida yang berada di lapisan atmosfer.

Kendati saat ini pembangunan kian massif di area pedesaan dan kota-kota besar, namun Crowther dan tim mengatakan saat ini masih ada area seluas 9 juta square kilometer di Bumi untuk ditanami pohon. Area ini setara dengan luas Amerika Serikat.

Baca Juga:  King of Morocco, HM King Mohammed VI, Delivers Speech to Nation on Green March 49th Anniversary

Tim peneliti menggunakan Google Earth untuk memetakan area mana yang menjadi tempat potensial untuk penanaman pohon dan tetap menyisakan ruang untuk hunian dan bercocok tanam.

Enam negara yang disebut memiliki ruang terbanyak untuk ditanami 1 hingga 1,5 triliun pohon antara lain Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Brasil, dan China. “Sejauh ini-ribuan kali -solusi perubahan iklim termurah dan paling efektif,” ungkap Crowther seperti dilaporkan AP.

Studi yang dimuat dalam jurnal Science ini juga mengungkapkan alasan lain penanaman pohon sebagai solusi perubahan iklim karena bisa dengan cepat menghalau karbon dioksida dari udara.

Ia menekankan penanaman pohon bukan berarti meniadakan dunia dari pembakaran gas buang kendaraan dan batu bara yang selama ini menjadi penyebab pemanasan global. “Semua [upaya ini] tidak akan berhasil tanpa menekan emisi,” ucapnya.

Sementara itu, Thomas Lovejoy, ahli biologi konservasi Universitas Goerge Mason mengatakan menanam pohon juga menjadi solusi menjaga keanekaragaman hayati. (Red/NN)

Baca Juga:  Raja Maroko King Mohammed VI Sambut Kunjungan Kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Dar al-Makhzen

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,150