Ekonomi

Budidaya Jeruk Lemon Indonesia Terasa Manis dan Segar

Budidaya Jeruk Lemon Indonesia Terasa Manis dan Segar. (FOTO: Istimewa)
Budidaya Jeruk Lemon Indonesia Terasa Manis dan Segar. (FOTO: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Indonesia memiliki sawah, ladang dan kebun-kebun yang luas. Apabila terus diolah dan segala tanaman yang cocok dibudidayakan, kemakmuran rakyat Indonesia akan menjadi kenyataan. Beragam jenis buah bisa tumbuh dengan hasil panen yang baik menjadi keberlimpakan penghasilan yang nyata pula. Bahkan, hasil pertanian dan perkebunan sudah mampu diekspor ke sejumlah negara.

Misalnya, budidaya jeruk lemon yang dikembangkan oleh petani Indonesia. Selain bisa panen tiap minggu, peluang pasarnya pun terbuka luas. Bahkan, kualitas lemon dalam negeri tak kalah dengan produk impor.

Pendiri Duta Farm, Sakir Nugraha mengakui, bisnis hortikultura, khususnya jeruk lemon prospeknya cukup cerah dan peluang pasarnya luas. Selama ini permintaannya cukup banyak, namun produksi jeruk lemon dari petani belum mampu memenuhi tingginya permintaan tersebut.

“Kita bisa mengisi pasar dalam negeri sebesar 20%-nya saja sudah cukup bagus,” kata Nugi, begitu panggilan akrab Sakir Nugraha seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Pertanian, Selasa (9/7/2019).

Baca Juga:  Loloskan Ekspor Kepiting Berkarapas Kecil, Pengusaha dan Balai Karantina Ikan Diduga Kongkalikong

Menurut Nugi, pendorong tingginya permintaan yakni karena pertumbuhan kuliner dan perkembangan resto dan hotel di kota-kota besar di tanah air cukup pesat, sehingga berdampak signifikan terhadap permintaan jeruk lemon.

“Apalagi, sekarang ini tren hidup sehat sangat digandrungi masyarakat. Sehingga, sejumlah komoditas horti seperti jeruk lemon yang punya kandungan vitamin C dan manfaat kesehatan lainnya bisa menjadi plihan masyarakat,” ujarnya.

Tingginya permintaan jeruk lemon, lanjutnya, juga menjadi peluang bagi petani. Tak heran jika bisnis hortikultra yang dikembangkan Duta Farm, mulai dari usaha penjualan benih hingga buah jeruk lemon segar kurun tiga tahun lalu mulai menuai hasil.

“Karena peluang pasarnya luas, kami kurun tiga tahun lalu kerjasama dengan sejumlah kelompok tani di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat,” katanya.

Kepala Badan Penelitian, dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian Fadjry Djufry menyampaikan, jika melihat jumlah varietas jeruk di Indonesia cukup besar dan memiliki keragaman yang tersebar di berbagai daerah. Kekayaan Sumber Daya Genetik (SDG) ini, kata dia, telah tersimpan dan dikelola Balitbangtan Kementan melalui Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro).

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

“Balitbangtan memiliki koleksi SDG Jeruk yang cukup besar serta menghasilkan benih pokok BPMT jeruk bebas penyakit yang dikelola Balitjestro dan tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia,” kata Fadjry Djufry.

Sementara itu, peneliti Balitjestro Chaireni Mertasari menjelaskan, saat ini terdapat 254 aksesi jeruk dari berbagai jenis dikoleksi di Balitjestro yang dipelihara dan dikelola di Kebun Percobaan Punten. Jenis tersebut diantaranya Citrus sinensis Osbeck (jeruk manis), Citrus reticulata Blanco (jeruk keprok), Citrus maxima Merr (jeruk besar), Citrus limon (jeruk Lemon), Citrus aurantifolia (jeruk nipis), Citrus medica (sitrun) dan Citrus paradisi (grape fruit).

“Varetas jeruk yang banyak berkembang di Indonesia merupakan jenis common mandarin (Citrus reticulata Blanco). Beberapa varietas lokal Indonesia yang masuk dalam kelompok ini adalah Keprok dan Siam. Jenis domestik yang telah dikembangkan diantaranya, Keprok Soe, Keprok Batu 55, dan Siam Madu, Keprok Brasitepu, dan Keprok Garut, Keprok Gayo, Siam Pontianak dan lainnya,” paparnya.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Varietas jeruk ini sendiri, kata Chaireni, akan terus bertambah seiring dengan hasil eksplorasi dari berbagai daerah dan dari pemuliaan maupun persilangan yang dilakukan oleh peneliti.

“Beberapa varietas hasil pemuliaan baik persilangan maupun mutasi yakni, Keprok SoE 86 Agrihorti, Pamelo MTR 19, Pamindo Agrihorti dan beberapa varietas lain yang sedang dalam proses pendaftaran,” jelasnya. (red/nn)

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,147