Ekonomi

Ekonomi Syariah, Pilar Perdamaian Global

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Koordinator Humas The First ICSGS UI, Muhammad Ibrahim Hamdani mengatakan, ekonomi syariah menjadi salah satu pilar perdamaian global, sekaligus menjadi solusi alternatif dari semakin tingginya kesenjangan sosial dan kesenjangan ekonomi penduduk dunia antara golongan miskin (the have not) dengaan golongan kaya (the have).

Hal ini, kata Ibrahim, terbukti dari sejumlah paper/ makalah yang disajikan oleh para ahli dalam The First (1-st) International Conference on Strategic and Global Studies (ICSGS) atau Konferensi Internasional Perdana Tentang Studi-Studi Stratejik dan Global.

Konferensi internasional berlangsung di Pusat Studi Jepang (PSJ), Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, dan diselenggarakan oleh Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI pada Kamis, 30 November 2017 lalu.

Beberapa paper yang membahas tentang ekonomi syariah di Indonesia ialah Implementation of Murabahah Transaction in Sharia Bank Case Study of Indonesia karya Thesa Adi Purwanto, Legal Argument About The Important of Collateral in Mudharabah Financing Contract Perspective of Law Number 21 of 2008 on Syariah Banking karya Muhammad Yadi Harahap, dan Online Marketing in Islamic Perspective karya Elis Nurhasanah.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Fasilitasi RDP Pembudidaya dan Pemukat Rumput Laut

Ada pula paper yang membahas permasalahan ekonomi secara umum, yakni An Interaction Between Employee Psychological Capital, Perceived Organizational Fit, and Work Well-Being on Organizational Commitment: An Empirical Study on E-Commerce Industry in Indonesia karya Rizal Nangoy. Paper lainnya ialah Sustainable Strategy In Life insurance Industry In Indonesia karya Maria A. Wikantari.

“Pelaksanaan sistem ekonomi syariah (Islamic finance) di Indonesia terus berkembang secara pesat hingga kini. Ekonomi syariah semakin menyebar luas dan meliputi berbagai sektor keuangan seperti perbankan, asuransi, koperasi, sekuritas, pasar modal (bursa efek), waqaf, zakat, reksadana, pegadaian, lembaga keuangan mikro, dana pensiun, dan lain-lain,” kata Ibrahim.

Menurut dia. prinsip utama ekonomi syariah ialah keadilan, transparansi, dan saling tolong-menolong antar sesama, serta meningkatkan kualitas hidup manusia ke arah yang lebih baik. Itu sebabnya ekonomi syariah menjadi solusi alternatif dari ketidakadilan global terkait pemerataan pertumbuhan ekonomi dan distribusi kekayaan sumber daya alam (sda).

Baca Juga:  Aliansi Transportasi se Jatim Pastikan Sumbang Suara Tebal Cagub Khofifah di Pilgub

“Di Indonesia, Indeks Rasio Gini telah mencapai angka 0,393 persen pada bulan Maret 2017. Angka ini sedikit menurun dibandingkan pada September 2016 dengan Indeks Rasio Gini mencapai 0,394 persen. Data ini dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) RI. Artinya, terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Indonesia selama periode September 2016 hingga Maret 2017. Kondisi ini turut dipengarui oleh semakin berkembangnya sistem ekonomi syariah dengan cakupan yang semakin luas,” ungkapnya.

Ibrahim menambahkan, terdapat 51 paper yang telah lolos seleksi dan dipresentasikan dalam beberapa tema sepertı Ekonomi Syariah, Keamanan Nasional, Ketahanan Nasional, Isu-Isu Gender, Pembangunan Kawasan Secara Berkelanjutan, Isu-isu dunia dan kawasan, Perdamaian dan Resolusi konflik, Pemuda dan kepemimpinan, sosial, budaya, agama, dan kemanusiaan.

Sekadar diketahui, Konferensi Internasional ini juga menghadirkan beberapa narasumber dalam sesi pleno, yakni Direktur SKSG UI, Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi, M.A., peneliti dan pakar kebencanaan dari Kyoto University, Jepang, dr. Ryosuke Kajita, Ph.D., serta peneliti di bidang Perbandingan dan Politik Internasional dari S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Singapura, Joel Ng, B.A., M.A.. Adapun moderatornya ialah Yon Machmudi, Ph.D., Kepala Program Studi (Prodi) Kajian Timur Tengah dan Islam (KTTI) UI. (red)

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar RDP Terkait PHK Karyawan PT. BHP

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 6