Ekonomi

Ekonomi Buruk, Pemicu Populisme Islam Menguat

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Buruknya ekonomi Indonesia dalam setahun terakhir, menurut Anggota Komisi I DPR RI, Hanafi Rais menjadi pemicu utama menguatnya fenomena populisme Islam.

Hanafi Rais menyebutkan setidaknya ada tiga hal fundemental yang mendasari mengapa gelombang populisme relegius ini muncul.

Pertama pemerintah gagal mengantisipasi meroketnya harga kebutuhan pokok. Kedua lapangan pekerjaan susah dan ketiga daya beli menurun.

“Masalah fundamentalnya itu problem ekonomi. Jadi, harus ingat masalah dasarnya. Kita enggak bisa lantas menyalahkan ada konflik pribumi dan nonpribumi,” kata Hanafi, Jumat (29/12/2017) di Jakarta.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan bahwa masalah-masalah tersebut, sangat terasa di masyarakat. Apalagi, banyak subsidi yang dicabut di masa pemerintahan Jokowi yang berdampak langsung terhadap dompet masyarakat.

Menurut Hanafi, Jokowi akan melakukan tindakan yang sia-sia jika ingin menghentikan gelombang populisme Islam dengan cara mendekati ulama dan pesantren di berbagai daerah. Sebab, masalah utamanya, tegas dia adalah ekonomi.

Baca Juga:  Berkolaborasi dengan Laskar Arafat dan Relawan GTM DIY, PMP DIY Gelar Tebus Sembako Murah di Dusun Wonokromo

“Masyarakat sudah terlalu kritis dan populisme Islam menjadi saluran,” jelasnya. (*)

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 21