Terbaru

Obesitas Pada Ibu Hamil Memiliki Banyak Risiko

NUSANTARANEWS.CO – Komplikasi kehamilan diketahui lebih sering terjadi pada seorang ibu yang kelebihan berat badan atau obesitas. Kini terungkap adanya risiko kelahiran lainnya yang dapat terjadi karena ibu yang obesitas, yaitu sang bayi akan mengalami obesitas pula.

Kita ketahui ukuran bayi yang besar akan menyebabkan kesulitan dalam persalinan, hal tersebut sering kali menimbulkan berbagai komplikasi.

Dilasnsir dari Mirror, sebuah studi dari Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) memperingatkan bahwa obesitas memiliki dampak langsung pada perkembangan bayi, yang dapat menyebabkan komplikasi mengerikan untuk bayi dan sang ibu.

Sementara, bayi yang terlalu kecil juga tidak disarankan karena meningkatkan risiko ibu terkena C-section dan patah tulang bayi saat dilahirkan. Selanjutnya, hal itu membuat anak-anak berisiko lebih besar mengalami obesitas dan mengembangkan penyakit jantung di kemudian hari.

Di Amerika, pada tahun 2014 sekitar 50% wanita hamil diketahui kelebihan berat badan atau obesitas yang menyebabkan morbiditas pada ibu. Sementara di Inggris angka kasus tersebut adalah sebesar 20% pada wanita hamil diketahui pada tahun 2015.

Baca Juga:  Aliansi Pro Demokrasi Ponorogo Tolak Hak Angket Pemilu 2024

Morbiditas maternal diidentifikasikan sebagai komplikasi persalinan dan persalinan yang tidak terduga yang menyebabkan konsekuensi parah pada kesehatan wanita.

Komplikasi dimaksud meliputi diabetes, tekanan darah tinggi, kehilangan darah besar-besaran (pendarahan) dan seksi-C.

“Kami menggaris bawahi pentingnya mencapai berat badan yang sesuai dan sehat sebelum seorang wanita berada dalam masa kehamilan,” kata penulis utama studi tersebut Cuilin Zhang, yang merupakan seorang peneliti dari NIH.

Periset berspekulasi bahwa gula kadar gula darah yang lebih tinggi dapatmeningkatkan pertumbuhan bayi perempuan menjadi obesitas.

Antara tahun 2003 hingga 2013, para peneliti menganalisis pemindaian ultrasonografi yang dilakukan selama kehamilan lebih dari 2.800 wanita hamil, 443 diantaranya obesitas tanpa kondisi kesehatan yang menyertainya, seperti diabetas dan lebih dari 2.300 dikarenakan berat badan melebihi normal.

Penelitian menemukan dimulai pada munggu ke 21 kehamilan, pemindaian ultrasound mengungkapkan bahwa janin wanita gemuk, memiliki tulang paha dan humenorus yang artinya bayi yang dihasilkan lebih besardibandingkan dengan wanita yang tidak obesitas.

Baca Juga:  Pj Bupati Pamekasan Salurkan Beras Murah di Kecamatan Waru untuk Stabilitas Harga

Menurut para periset hal tersebut dikarenakan wanita obesitas cenderung mengalami kesulitan menggunakan insulin ungtuk menurunkan gula darah mereka. Kadar gula darah yang lebih tinggi dapat mendorong pertumbuhan berlebih pada bayi mereka. (Riskiana)

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 3