Hankam

Dua Tentara AS Diduga Menyusup di HUT TNI, Perlu Dipertanyakan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – POM TNI mengamankan dua Warga Negara Amerika Serikat (AS) saat perayaaan HUT TNI Ke-72 di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017) lalu. Diduga warga negara AS yang merupakan anggota militer itu ingin menyusup memata-matai pertahanan RI ditengah acara perayaan HUT TNI.

Dari informasi yang dihimpun, awalnya pada pukul 13.00 WIB, Bais TNI mendapati adanya WNA di sekitar acara perayaan. Dalam proses introgasi, diketahui kedua WNA itu, datang ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta menggunakan Visa On Arrival pada tanggal 15 September 2017 lalu. Keduanya mengaku tinggal di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Kedua warga negara AS tersebut berinisial ZM dan BM

Ketika ditanyakan mengenai tujuan ke daerah Cilegon, keduanya mengaku hanya sekedar berjalan-jalan. Meski tidak ditemukan pelanggaran keimigrasian atau dokumen keimigrasian, kedua WNA itu tetap mendapat kawalan menuju Jakarta. Pihak TNI juga berkoordinasi dengan kedutaan Amerika mengenai keberadaan dua warga AS di Cilegon.

Baca Juga:  Lanal Nunukan Berhasil Gagalkan Penyelundupan Shabu Dari Malaysia

Selain itu, atas tindakan dua anggota militer AS tersebut, TNI akan memberikan teguran keras kepada kesatuan dua anggota militer AS lantaran diduga melakukan penyusupan di wilayah tempat dilaksanakan HUT TNI.

Salah satu warganet, melalui akun facebook yang bernama Cahaya Hidayah mempertanyakan. “Weleh-weleh jalan dari Ritz Carlton ke Cilegon jauh lho, dan lagi kok dia tau ada acara hut tni tanggal 5 oktober. Tau persis acara digelar dimana, ini tuh klo di Korea Utara atau negara-negara lain, sudah pasti bakalan ditahan dan diiterogasi sampe tuntas. Gak bakalan dilepas sampai keungkap siapa yang ngirim mereka dan dalam rangka apa, ini masalah kedaulatan bung,” tulisnya.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR Supiadin Aries Saputra meminta Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI menindaklanjuti adanya dua tentara asing yang diduga menyusup dalam perayaan HUT TNI itu. “Saya harapkan BAIS TNI bisa menindaklanjuti masalah tersebut karena warga negara asing yang hadir, diundang secara resmi,” kata Supiadin di Jakarta, Senin (9/10/2017).

Baca Juga:  HUT TNI-79: Kodim Nunukan Gelar Lomba PBB Tingkat Pelajar

Supiadin mengatakan, pada acara HUT TNI yang lalu, para Atase Pertahanan (Athan) dan Duta Besar (Dubes) Negara Sahabat juga banyak yang hadir dan diundang secara resmi. Menurutnya, ketika ada WNA yang hadir apalagi tentara asing, tentu saja ini harus dipertanyakan tentang kehadiran mereka.

“Pertama, mereka ingin menyaksikan Upacara HUT TNI tetapi tidak punya undangan. Kedua, kehadiran dua tentara tersebut mungkin ingin merekam perkembangan Alat Utama Sistem Persenjataan TNI,” ungkapnya.

Respon Pihak TNI

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto mengungkapkan, pihaknya tidak pernah mengundang dua tentara Amerika Serikat berinisial ZM dan BM yang tiba-tiba muncul diacara HUT ke-72 TNI.

Menurut Wuryanto, undangan hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja. Sementara untuk ZM dan BM dipastikan tidak diundang. Saat ini, pihak TNI masih terus menyelidiki maksud dan tujuan kedua tentara asing terebut hadir di acara HUT TNI.

“Kita kan mengundang pada hari puncak itu para Duta Besar itu, kan diundang, rekan-rekan sahabat diundang semua,” ungkap Wuryanto yang dilansir dari Okezone.

Baca Juga:  Dan Lanal Nunukan Tegaskan TNI Akan Semakin Manunggal Dengan Rakyat

Sementara ini, pihak TNI masih belum mengetahui informasi apa yang hendak dicari oleh ZM dan BM sehingga nekat menyusup ke acara sakral TNI tersebut. Mereka langsung diamankan dan dilakukan introgasi kemudian diserahkan ke Kedubes yang bersangkutan.

“Sudah diserahkan ke Kedubes mereka sudah dikordinasikan semua,” kata Wuryanto.

Keduanya dipastikan merupakan tentara aktif Amerika Serikat dan baru saja melaksanakan latihan bersama dengan TNI. Namun, tanpa diketahui asal-usulnya, tiba-tiba sudah ada di tengah-tengah acara HUT TNI.

“Betul (tentara aktif AS), baru selesai melaksanakan latihan bersama dengan Indonesia kemarin,” tutur dia.

Pewarta: Richard Andika
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 2