NUSANTARANEWS.CO – Drone dan rudal pejuang Houthi semakin intensif menyerang Arab Saudi. Dalam serangkaian serangan terbaru yang konsisten terhadap posisi Saudi, pejuang Houthi berhasil menghancurkan sebuah pembangkit listrik di kota Al Shuqaiq di provinsi selatan Jizan di kerajaan itu dengan sebuah rudal, lapor saluran TV Al Masirah pada hari Kamis.
Pejuang Houthi telah mengintensifkan serangan ke Arab Saudi dengan drone dan rudal balistik terhadap infrastruktur strategsis sebagai balasan terhadap intervensi Saudi yang secara brutal membombardir Yaman.
Dalam eskalasi yang signifikan pada 14 Mei, pejuang Houthi telah melakukan sejumlah serangan pesawat tak berawak terhadap pipa Aramco Timur-Barat dan stasiun minyak di dalam wilayah Saudi, yang cukup mengganggu pasokan minyak. Serangan ini menunjukkan sebuah lompatan nyata dalam taktik perang pejuang Houthi dalam menghadapi pasukan koalisi yang lebih kuat.
Baca: Mencoba Memahami Perang Yaman
Persekongkolan Saudi dan Emirat mendukung sanksi keras AS terhadap Iran, telah mendorong lonjakan serangan Houthi terhadap Arab Saudi. Iran mendukung perjuangan kelompok Houthi, bukanlah sekedar berdasakan kepentingan geopolitik – tetapi lebih bersifat ideologis sesuai dengan Pasal 154 Konstitusi Iran yang menetapkan bahwa Republik Islam akan mendukung perjuangan kaum tertindas melawan para penindas “di mana pun di dunia”.
Houthi berperang dengan Arab Saudi karena agresi Saudi terhadap Yaman. Memasuki tahun kelima, merupakan konsekuensi logis yang harus diterima oleh Arab Saudi sebagai balasan karena telah menghancurkan infrastruktur Yaman, dan menyengsarakan rakyat Yaman hingga menimbulkan bencana kemanusiaan terbesar dalam sejarah.
Fatik al-Rodaini, jurnalis Yaman yang berbasis di Sanaa mengatakan bahwa,”Serangan Houthi terhadap Arab Saudi datang sebagai tanggapan atas serangan pasukan koalisi terhadap rumah sakit, sekolah, infrastruktur dan warga sipil yang tak bersalah di Yaman, katanya kepada Al Jazeera.
Baca: Drone dan Rudal Balistik Houthi Mulai Meneror Pasukan Koalisi Pimpinan Arab Saudi
Serangan pejuang Houthi merupakan hak menanggapi agresi militer pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi sejak 2015. Al-Rodaini, menambahkan bahwa tidak ada hubungan langsung antara pembalasan Houthi di satu sisi dan kaitan keterlibatan Saudi-Emirat dalam mendukung sanksi AS terhadap Iran.
Tidak heran bila pejuang Houthi kini menargetkan serangan terhadap infrastruktur strategis Arab Saudi sebagai target yang sah dalam perang.
Sebua badan non-pemerintah pada hari Rabu, melaporkan bahwa perang saudara di Yaman telah merenggut setidaknya 91.600 orang, tidak termasuk kematian. disebabkan oleh bencana kemanusiaan terkait perang seperti kelaparan dan kolera.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi bertanggung jawab penuh atas sebagian besar kematian warga sipil. Salah satu contoh yang nyata adalah serangan udara koalisi pada pemakaman di Sanaa pada Oktober 2016 yang menewaskan 155 orang dan melukai 525 orang lainnya. (Alya Karen)