Hukum
Sengketa Pilpres 2019, MPPI Sebut Momentum MK Padamkan Tradisi Curang
Published
2 years agoon
By
Tim NNKordinator Presedium MPPI, MS Kaban Saat Syukuran Kepengurusan MPPI Menyebut Sengketa Pilpres 2019 Bisa Menjadi Momentum MK Menghapus Tradisi Curang. (Foto Dok. NUSANTARANEWS.CO)
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kordinator Presedium MPPI (Majelis Permusyawaratan Pribumi Indonesia), MS Kaban mengatakan putusan sidang sengketa Pilpres 2019 bisa menjadi momentum Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memadamkan tradisi curang di Indonesia. Ia berharap Mahkamah Konstitusi yang telah menggelar sidang kemarin, bisa memberikan keputusan yang betul betul menegakkan konstitusi.
“Jadi mahkamah konstitusi itu harus, menurut persepsi saya, semua proses dari A sampai Z pemilu itu apakah sesuai dengan undang undang? Sesuai dengan konstitusi? Nah kalau sudah melanggar konstitusi maka harus ada sanksi. Sanksi yang diberikan sesuai dengan perintah konstitusi juga,” ujar MS Kaban pada kesempatan acara syukuran kepengurusan baru MPPI di Hotel Alia, Jakarta Pusat, Senin malam (24/6/2019).
Sehingga lanjut dia, jangan sampai ada keputusan Mahkamah Konstitusi yang ingin menegakkan konstitusi tapi bertengangan dengan konstitusi.
“Saya kira ini tidak fair. Jadi Mahkamah Konstitusi ini harus menegakkan bagaimana amanat konstitusi itu dengan sebaik baiknya sehingga tradisi curang itu harus kita padamkan. Jadi kita harus memadamkan tradisi curang,” ungkapnya.
Hal yang perlu dibangun saat ini menurut Kaban adalah tradisi jujur, adil, transparan, dan menampung partisipasi semua masyarakat.
“Jadi demokrasi itu partisipasi. Nah kalau misalnya kecurangan itu dibiarkan?” tanya Kaban.
Dirinya berpandangan apa yang tengah terjadi belakangan ini soal penegakan hukum sepenuhnya tidak benar. Dimana seakan akan setiap orang yang berbeda dianggap sebagai lawan.
“Orang yang berbeda itu harus menjadi teman berpikir. Nah teman berpikir itulah yang kemudian kita menghasilkan solusi solusi baru untuk mengatasi masalah masalah yang ada,” jelasnya.
Pewarta: Romandhon
You may like
MS Kaban Sebut Sejarah Demokrasi Uang Paling Dahsyat Tengah Melanda Indonesia
MPPI Sebut Demokrasi Indonesia Kini Menjadi People Power Profit
Rencana Naikkan BPJS Kesehatan, Kaban: Presiden Harusnya Miliki Sense of Crisis
Jokowi Disebut Lari dari Tanggung Jawab Soal Pemindahkan Ibu Kota
PN MPPI Desak Pemerintah Cabut Inpres No 26 Tahun 1998
Soal Putusan MK, Rocky: Sejarah yang Baik Adalah Menghafal Nama-nama Pengkhianat
Terbaru
Inggris Sumbang 100 Kendaraan Lapis Baja Untuk Militer Lebanon
NUSANTARANEWS.CO, Beirut – Inggris sumbang 100 kendaraan lapis baja untuk militer Lebanon. Pada hari Senin, sebuah kapal Inggris berlayar dari...
Jenazah Mantan Ketua Umum PB HMI Diserahkan Kepada Keluarga
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Jenazah mantan Ketua Umum PB HMI diserahkan kepada keluarga. Pada hari Rabu (20/1), Tim Disaster Victim Identification...
F-35 Semakin Gahar Dengan Integrasi Gatling Gun dan LRASM
NUSANTARANEWS.CO, Washington – F-35 semakin gahar dengan integrasi Gatling gun dan LRASM. Penambahan sistem persenjataan ini, semakin menyempurnakan daya serang...
Banjir Bandang Landa Distrik Paniai Timur Papua
NUSANTARANEWS.CO, Paniai – Banjir bandang landa Distrik Paniai Timur Papua. Banjir bandang dilaporkan terjadi pada Selasa malam (19/1) di kampung...
APBD dan Investasi Diharapkan Percepat Pertumbuhan Ekonomi
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – APBD dan investasi diharapkan percepat pertumbuhan ekonomi. Tahun 2020 adalah tahun yang penuh tantangan akibat pandemi Covid-19...