NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI, Khilmi menyatakan dalam rangka untuk mewujudkan program swasembaga gula hal yang harus dilakukan adalah melakukan revitalisaai terhadap pabrik gula.
Pasalnya pabrik gula yang sudah tua akan mempengaruhi profuktifitas hasil petani karena rendemen tebu sangat rendah dengan angka rata-rata nasional saat ini hanya berkisar 6%.
Hal ini disampaikan saat menerima kedatangan ratusan petani tebu se-Kabupaten Gresik dan Lamongan. Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi soal harga gula dan kebijakan pemerintah mengenai impor gula.
“Pabrik-pabrik gula ini kan harusnya direvitalisasi ya. Jadi itu tujuan dari Komisi VI, kalau memang pemerintah niat ingin swasembada gula ini bisa tercapai ya harus memperbaiki semua pabrik-pabrik gula yang ada di BUMN-BUMN kita,” ungkap Khilmi, Senin (9/10/2017).
“Jadi kita ini gak boleh setengah-setengah ngasih PMN (Penyertaan Modal Negara) kepada BUMN, Karena itu tidak akan memberikan efisiensi kepada pabrik gula,” sambungnya.
Khilmi melanjutkan, pemerintah harus berani untuk menghentikan dan sekaligus menutup kran impor yang selama ini dilakukan.
“Seharusnya, memberhentikan impor kalau mau mensejahterkaan dan melindungi petani. Pemerintah harus berani menutup keran impor. Amerika aja yang dulu ikut perdagangan bebas (WTO) berani keluar demi petaninya. Kenapa kita gak berani? Sumber Daya Manusia kita banyak. Kita ini SDA-nya juga banyak. Kenapa kita takut?” tegasnya.
Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon