Ekonomi

Dirjen IKM Menargetkan Penyerapan Tenaga Kerja Tiga Persen Per Tahun

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perisndustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih menyampaikan, Kemenperin memiliki target senantiasa fokus pacu pengembangan IKM nasional. Tergetnya ialah peningkatan jumlah unit usaha rata-rata sebesar satu persen per tahun dan penyerapan tenaga kerja tiga persen per tahun.

Menurut Gati, kontribusi IKM berperan penting dalam mendongkrak pertumbuhan manufaktur dan perekonomian di Tanah Air. “Untuk itu, kami konsisten berupaya memperkuat kemampuan IKM, di antaranya dengan melakukan perumusan kebijakan, penguatan kapasitas kelembagaan, dan pemberian fasilitas kepada IKM yang berpotensi di Indonesia,” kata Gati Wibawaningsih di Jakarta, Sabtu (24/2/2018).

Baca:
e-Smart IKM Diharapkan Jadi One Stop Service bagi pengembangan IKM lokal
Dengan e-Smart IKM, Produk Indonesia Berkualitas Bisa Banjiri Pasar Online
Beragam Produk Unggulan IKM Jogja Dapat Sentuhan Hangat Kemenperin
Kemenperin Minta IKM Lestarikan Produk Berbasis Kearifan Lokal

Gati menuturkan, Kemenperin mencatat, jumlah unit usaha IKM di dalam negeri terus mengalami peningkatan setiap tahun. Misalnya, pada tahun 2013, sebanyak 3,43 juta IKM, naik menjadi 3,52 juta IKM pada tahun 2014. Kemudian, mampu mencapai 3,68 juta IKM di tahun 2015, dan bertambah lagi hingga 4,41 juta tahun 2016. Pada triwulan II tahun 2017, jumlah IKM berada di angka 4,59 juta unit usaha.

Baca Juga:  Pembangunan Irigasi, Langkah Strategis Pemkab Sumenep untuk Petani Tembakau

“Dengan mencapai 4,4 juta unit usaha IKM di tahun 2016, tenaga kerja yang terserap sebanyak 10,1 juta orang. Jumlah tersebut mendominasi dari populasi dan tenaga kerja industri di Indonesia,” ungkapnya.

Gati meyakini, jumlah IKM nasional akan semakin meningkat seiring pertumbuhan kelas menengah yang diperkirakan mencapai 70 persen dari total penduduk Indonesia pada tahun 2025 nanti. Karenanya, Kemenperin tengah mendorong IKM agar dapat memanfaatkan marketplace untuk mempromosikan produknya secara online.

“Hal ini seiring dengan perkembangan ekonomi digital saat ini, di mana transaksi lebih banyak dilakukan melalui e-Commerce. Makanya, kami telah memfasilitasi platform digital untuk mereka dengan membangun e-Smart IKM pada tahun lalu,” tutur Gati.

Pada tahun 2017, lanjut dia, sudah ada 1730 IKM yang telah mengikuti workshop e-Smart IKM. Tahun 2018 ditargetkan bertambah sebanyak 4000 IKM dan tahun 2019 membidik hingga 5000 IKM.

“Para peserta workshop mendapat pelatihan untuk peningkatan daya saing dan produktivitas usahanya. Selain itu, materi tentang cara foto produk dan mengunggahnya, serta cara berjualan di marketplace,” terang Gati.

Baca Juga:  Antisipasi Masuk Beras Impor, Pemprov Harus Operasi Pasar Beras Lokal di Jawa Timur

Dalam program pembinaan pelaku IKM, Kemenperin juga telah bekerjasama dengan PT Ruang Raya Indonesia (ruangguru.com) tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sektor industri melalui pemanfaatan teknologi informasi digital.

Pewarta: Achmad S.
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 15