NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Nyanyian syahdu Setya Novanto di sidang kasus KTP elektronik di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu sudah tak terdengar lagi. Nyanyian pria yang karib disapa Setnov itu merupakan perwujudan dari janjinya yang mau buka suara soal siapa saja elit negara yang bergandengan tangan dengan dirinya memakan uang haram korupsi e-KTP.
Disebutlah dua nama oleh Setnov. Puan Maharani dan Pramono Anung. Kedua-duanya kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Puan sendiri adalah Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Sementara Pramono merupakan Sekretaris Kabinet di pemerintahan Jokowi.
Sidang Setnov waktu itu sangat mengejutkan. Tak terkira, eks ketum Partai Golkar terang-terangan menyebut Puan dan Pramono menerima uang panas skandal korupsi e-KTP senilai USD 500.000.
Baca juga: Setnov Menyanyi, Puan Maharani dan Pramono Disebut Terima Dana e-KTP
Kata Setnov, uang miliran rupiah yang diterima Puan dan Pramono diberikan oleh orang kepercayaannya, yakni Made Oka Masagung. “Oka menyampaikan dia menyerahkan uang ke dewan, saya tanya ‘wah untuk siapa’. Tidak mengurangi rasa hormat, saya minta maaf, waktu itu ada Andi untuk Puan Maharani 500.000 dan Pramono 500.000 dolar,” ujar Setnov di PN Tipikor Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (22/3).
Nyanyian Setnov ini sayup-sayup sudah tak terdengar lagi. Malah, Kamis pekan lalu jaksa KPK menuntut Setnov dengan hukuman pidana 16 tahun penjara. Tak hanya itu, jaksa KPK juga menuntut Setnov membayar denda senilai RP 1 miliar dan uang pengganti senilai 7.435 dolar AS.
Baca juga: Puan Maharani Sukses Jauhkan Kemenko PMK dari Radar KPK
Penyebutan Puan dan Pramono dalam skandal korupsi e-KTP ini tampaknya berakhir antiklimaks. Dengan tuntuan berat yang dijatuhkan jaksa KPK, Setnov nyaris tak bisa membuat banyak, bahkan seolah nama dua kader PDIP itupun lenyap dari perkara. Dan sayangnya, hingga detik ini tidak ada pembuktian keterlibatan kedua kader parpol penguasa tersebut.
Lalu, di tengah derasnya opini publik soal keterlibatan Puan dan Pramono, muncul isu baru yang terkesan hendak menutupi kasus tersebut. Saat ini, publik diributkan oleh dua bait puisi Sukmawati Soekarno Putri yang menyebutkan ‘Sari Konde sangat indah, lebih cantik dari cadar dirimu’ dan ‘Suara kidung ibu Indonesia lebih merdu dari alunan adzanmu‘.
Baca juga: Jokowi Dinilai Hendak Jadikan Puan dan Pramono Sebagai Proyek Pencitraan Dirinya
Akibat ulah Sukmawati, publik gaduh di sana-sini. Isu dan rumor keterlibatan Puan dan Pramono seperti pengakuan Setnov, yang sebelumnya menjadi buah bibir lenyap seketika. Puan bahkan baru-baru ini mengunjungi sebuah Pondok Pesantren Tahfidz Yatim de Muttaqin di Desa Denokan, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta (DIY).
Menteri PMK berbagi kasih bersama anak-anak penghafal Al-Qur’an yang belajar di pesantren Tahfidz Yatim tersebut. Sementara itu, Pramono masih sibuk dengan urusannya mendampingi Presiden Joko Widodo bekerja. (red)
Editor: Eriec Dieda