Ekonomi

Rupiah Tembus Rp 15.274, DPR Minta Pemerintah Tak Jualan Pengaruh Global

rupiah, kurs rupiah, kurs dollar as, pelemahan rupiah, romo syafii, pengaruh global, dollar amerika serikat, ekomoni internasional, nusantaranews, nusantara, nusantara news
Anggota Komisi III DPR RI Romo Syafii Tanggapi Pemerintah soal Rupiah Melemah. (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Romadhon)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Romo Syafii angkat bicara soal melemahnya rupiah terhadap dollar Amerika Serikat pada Senin, 8 Oktober 2018 yang telah tembus mencapai Rp 15.274. Menurut dia, semakin tak terkendalikannya rupiah adalah bukti bahwa pemerintah tak mampu.

“Artinya pemerintah tidak mampu, melakukan penguatan terhadap rupiah,” kata Romo Syafii saat ditemui di Gedung DPR, Senin, 8 Oktober 2018.

Meski demikian, politisi dari Partai Gerindra itu mengingatkan kepada pemerintah agar tidak selalu menjadikan masalah eksternal atau global sebagai satu satunya pemicu melemahnya rupiah.

“Dan saya berharap jangan selalu jualan karena pengaruh global, ya toh? Pengaruh gerakan ekonomi internasional,” sambungnya.

Dia menegaskan, apapun penyebabnya, pergerakan rupiah yang terus melemah, dampaknya tetap berimbas kepada masyarakat kecil. “Yang pasti, kenaikan dollar itu akan sangat mempengaruhi kehidupan rakyat kita,” tegasnya.

Baca Juga:
Rupiah Melemah Dinilai Akibat Kesesatan Berfikir Pemerintah
BI Akhirnya Angkat Bicara Soal Rupiah Melemah

Baca Juga:  Rawan Ganggu Gula Lokal, Waspada Gula Impor Bocor di Daerah

Menurut dia, sudah bukan menjadi rahasia lagi, faktor internal juga turut mempengaruhi kondisi ekonomi saat ini. Situasi ini dibuktikan dengan adanya sejumlah kebijakan impor yang dilakukan pemerintah.

“Banyak kebutuhan rakyat hari ini, itu di dapat dengan cara impor. Itu pembayarannya dengan cara dollar,” terangnya.

Sebelumnya, pada Kamis, 4 Oktober 2018 nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.100. Menteri Keuangan Sri Mulyani kala itu mengatakan jika pemicu melemahnya rupiah dikarenakan adanya defisit besar dialami Italia.

Pewarta: Romadhon
Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,150