Mancanegara

Rohingya Dinilai Kurang Dipedulikan Dunia

NusantaraNews.co, Banda Aceh – Ketua Umum PW KAMMI Aceh Tuanku Muhammad mempertanyakan peran lembaga-lembaga dunia seperti PBB, OKI, ASEAN, dan Mahkamah Internasional yang terkesan lambat dalam bertindak. Padahal sudah sangat jelas aksi pembantai di Rakhine sudah sampai pada tahap tindakan kejahatan Internasional.

Melihat tindakan genosida muslim rohingya yang tidak kunjung selesai, kata Tuanku, sudah seminggu lamanya aksi pembantai muslim rohingya terjadi di Myanmar.

“Ribuan nyawa melayang dengan mudahnya di tangan militer Myanmar.  Ratusan ribu penduduk harus mengungsi akibat situasi keamanan yang tidak kondusif lagi. Seakan pembantaian ini tidak akan habisnya sampai muslim rohingya habis total dibantai bak seekor hewan,” cetus Tumad melalui pers rilis yang disampaikan ke media pada hari Senin pagi (4/9/2017).

Dia melanjutkan kekesalannya dengan mengatakan “Apa yang terjadi di Rakhine adalah tindakan genosida yang sistematik bermula dengan “classification” (identitas Rohingya diasingkan daripada rakyat Myanmar), kemudian “dehumanization” (969 panggil Rohingya sebagai anjing), “organization” dan “polarization” (orang Rakhine dihasut dan diberi senjata), “extermination” (bantai) dan “denial” (berlakunya pembantaian),” ungkap Tumad.

Baca Juga:  Raja Maroko King Mohammed VI Sambut Kunjungan Kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Dar al-Makhzen

Bahkan yang berlaku ke atas Muslim Rohingya sama seperti apa yang berlaku ke atas kaum Muslim Bosniak di Bosnia (1995), kaum Darfur di Sudan (2003-kini), Tutsi di Rwanda (1994), Yahudi dan Gypsy di Jerman (1942-1945) dan Armenia di Turki (1915-1917).

Hal ini mengakibatkan munculnya berbagai kecaman dari berbagai elemen penduduk dunia terutama umat Muslim. Turki menjadi salah satu Negara yang sangat mengecam tindakan genosida ini.

“Mengapa dunia selalu lambat dan bungkam jika muslim yang tertindas. Disaat kami dibantai dunia seakan buta dan bisu.  Mana suara kalian yang selalu mengatasnamakan nilai-nilai kemanusian.  Apakah kami Muslim bukan Manusia? Sampai kapan kalian mampu melihat muslim rohingya dibantai,” tanya Tuanku.

Seharusnya sudah dari dulu lembaga-lembaga internasional sadar dan bergerak dalam menyelesaikan konflik ini. Jangan ketika sudah ribuan nyawa melayang baru bergerak.

“Kita berharap agar umat muslim melalu lembaga-lembaga dunia dapat bersikap adil dalam menyelesaikan setiap konflik  di dunia ini. Jangan karena Muslim sehingga harus selalu tertindas,” tandas Tuangku Muhammad. (Najmi)

Baca Juga:  Peringatan Terakhir Rusia kepada NATO – Anda Akan Mendapatkan Perang, Tetapi Akan Berakhir Dalam 15 Menit

Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 24