MancanegaraTerbaru

KTT BRICS Digelar, India-China Sepakat Kurangi Ketegangan di Doklam

NUSANTARANEWS.CO – India dan China menyetujui pengurangan ketegangan (expeditious disengagement) pasukan mereka di daerah perbatasan yang disengketakan di mana tentara kedua negara terus bersiaga selama lebih dari dua bulan.

Demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) India pada Senin (28/8) seperti dilaporkan Reuters.

Baca: India Masuk Perangkap Cina di Doklam

Keputusan tersebut diambil menjelang KTT negara-negara BRICS di Xiamen, Tiongkok awal September. BRICS terdiri dari Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Perdana Menteri India, Narendra Modi diharapkan hadir. Baca: Rencana Aksi BRICS di Tengah Krisis Ekonomi Dunia

Pasukan India dan China saling berhadapan di dataran tinggi Doklam di dekat perbatasan India-China. Pasukan kedua negara yang ditempatkan di Bhutan terus mengalami kebuntuan paling serius dan berkepanjangan dalam beberapa dekade di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan.

Ada indikasi perang akan pecah antar kedua negara. Dan pekan lalu, muncul sebuah video yang menayangkan tentara India dan China berkelahi di Doklam. Ini merupakan perkelahian yang kesekian kalinya antar kedua belah pihak.

Baca Juga:  DPRD Sumenep Bentuk 4 Komisi untuk Perkuat Kebijakan Pro Rakyat

Baca: Penyelesaian Konflik India-Cina Menemui Jalan Buntu

Untuk menghindari kejadian lanjutan, India mengatakan kedua belah pihak telah bersepakat untuk meredakan krisis dengan perundingan diplomatik.

“Dalam beberapa pekan terakhir, India dan China telah mempertahankan komunikasi diplomatik sehubungan dengan insiden di Doklam,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Atas dasar itu, India memandang perlu adanya pemberian kelonggaran guna menghindari pertikaian kembali di Doklam.

Namun tidak dijelaskan secara rinci mengenai persyaratan terkait pengurangan ketegangan di Doklam. China jelas merasa di atas angin bila terjadi perang. Pasalnya, China sempat mengalami kekalahan dalam perang singkat pada tahun 1962 silam.

China mengatakan tentara India telah menarik diri dari daerah terpencil di Himalaya timur. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan tentara China akan terus melakukan patroli di wilayah Doklam.

Baca juga: Babak Baru Konflik Perbatasan India-Cina

“China akan terus menjalankan hak kedaulatan untuk melindungi kedaulatan teritorial sesuai dengan peraturan batas sejarah,” katanya.

Baca Juga:  Menang Pilgub Jatim, LuMan Siapkan Dokter Keliling Untuk Rakyat

Kementerian pertahanan China mengatakan tentara akan tetap siaga. “Kami mengingatkan pihak India untuk belajar dari kejadian ini, dengan sungguh-sungguh menghormati batas sejarah dan prinsip-prinsip dasar hukum internasional, bertemu dengan China dan bersama-sama melindungi perdamaian dan ketenangan wilayah perbatasan,” juru bicara Wu Qian mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Dunia ini tidak damai, dan perdamaian perlu dijaga. Militer China memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk melindungi kepentingan kedaulatan, keamanan dan pembangunan negara,” tambah Wu.

Baca juga: India Merasa Terkepung Oleh Inisiatif Belt Road Cina

Sementara itu, India mengatakan bahwa pihaknya mengirim tentara karena aktivitas militer China yang mengancam keamanan wilayah timur laut India. Tapi China malah mengakatan wilayah itu tidak masuk teritori India sehingga tak berhak. Bahkan, media pemerintah China sudah memperingatkan India akan nasib yang lebih buruk daripada kekalahannya (India) dalam perang tahun 1962 silam.

India dan China tidak dapat menyelesaikan perbatasan sepanjang 3.500 km (2.175 mil) dan sebagian besar wilayah diklaim oleh kedua belah pihak. (ed)

Baca Juga:  Burundi Reiterates Support for Morocco's Territorial Integrity, Sovereignty over Sahara

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts

1 of 33