Kreativitas

GLS untuk Siapkan Generasi Unggul

NUSANTARANEWS.CO, Kudus – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK), menggelar seminar nasional bertajuk “Aktualisasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar melalui Gerakan Literasi Sekolah untuk Menyiapkan Generasi Unggul dan Berbudi Pekerti”, Rabu (15/3/2017).

Seminar yang digelar di Auditorium Kampus UMK itu diikuti lebih dari 400 peserta. Hadir sebagai narasumber, Zulfikri Anas (Pusat Kurikulum dan Perbukuan/ Puskurbud), Mulyo Teguh (instruktur kurikulum 2013), dan Siti Alfiah (guru SD berprestasi).

Mulyo Teguh, menyampaikan, Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas. Konsep dasar literasi, yakni mengembangkan kegiatan Baca Tulis dan Berhitung atau Calistung (literasi dasar) dan menggalakkan referensi perustakaan (literasi perpustakaan).

“Selain itu, adalah menggunakan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau Iptek (literasi teknologi), media kampanye (literasi media), dan mengapresiasi teks visual (literasi visual),” jelasnya.

Mengenai sasarannya, meliputi banyak pihak. Mulai dari warga SD, perpustakaan (Taman Bacaan), pemerintah (perpustakaan daerah), dan masyarakat umum (swasta, LSM, dan perorangan). “Untuk literasi sekolah, ada tiga tahap. Yaitu dimulai dari pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran,” ungkapnya.

Zulfikri Anas pada kesempatan itu, menyampaikan materi yang lebih menekankan pada kurikulum 2013. Menurutnya, kurikulum 2013 merupakan perubahan proses pembelajaran, dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu. “Poinnya, antara lain mengurangi verbalisme, berbasis kompetensi, pendekatan saintifik,” terangnya.

Sedang yang hendak dicapai oleh kurikulum 2013, lanjutnya, paling tidak ada tiga hal. “Tiga hal itu adalah karakter (bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah), kompetensi (bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks), dan literasi (bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari),” paparnya.

Sementara Siti Alfiah mengulas mengenai pentingnya soft skill untuk meningkatkan karier guru dan calon guru. “Soft skills yaitu perilaku personal dan interpesonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia, seperti membangun tim, pembuatan keputusan, inisiatif, dan komunikasi,” katanya. (rsd)

Editor: Sulaiman

Related Posts

1 of 9