Rubrika

Mahasiswa UMK Ikuti Agri-Relationship ASEAN Universities Network

agri-relationship asean, universities network, umk, mahasiswa umk
Mahasiswa UMK Fadhli Robby Assyarif (23) dan Nufaisah Labibah (20) mengikuti Agri-Relationship ASEAN Universities Network di Malaysia. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Kudus – Dua mahasiswa dari Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus (UMK) mengikuti Agri-Relationship ASEAN Universities Network di Malaysia, yang diselenggarakan pada 31 Juli – 13 Agustus 2018. Kedua mahasiswa itu adalah Fadhli Robby Assyarif (23) dan Nufaisah Labibah (20).

Rektor UMK, Dr. Suparnyo SH. MS. mengapresiasi keikutsertaan dua mahasiswa di perguruan tinggi yang dipimpinnya dalam forum internasional tersebut. ‘’Ini menunjukkan, bahwa mahasiswa UMK bisa bersaing dengan para mahasiswa dari perguruan tinggi lain. Tidak hanya di level nasional, juga internasional, khususnya ASEAN,’’ katanya.

Kepada kedua mahasiswa itu rektor berharap, di sela-sela mengikuti forum Agri-Relationship ASEAN Universities Network tersebut, mereka bisa mengambil wawasan dan pengetahuan untuk pengembangan ilmu-ilmu pertanian.

‘’Lakukan studi komparasi, kira-kira apa yang bisa diterapkan di UMK, khususnya Fakultas Pertanian,’’ ujarnya didampingi Dr. Subarkah SH. M.Hum (Wakil Rektor IV) dan Mutohhar M.Pd (Ketua Kantor Urusan Internasional UMK)

Fadhli Robby Assyarif mengaku bangga bisa menjadi delegasi dalam forum internasional itu mewakili kampusnya. ‘’Sangat bangga bisa mengikuti forum internasional ini. Kami akan menimba ilmu dan wawasan di forum ini, khususnya terkait pengembangan pertanian,’’ paparnya.

Baca Juga:  Pemdes Jaddung dan Masyarakat Gelar Istighosah Tolak Bala Penyakit, untuk Desa Lebih Baik

Nufaisah Labibah, mengutarakan, dirinya akan mencoba menggali wawasan serta bertukar pikiran dengan delegasi lain dari berbagai negara di Agri-Relationship ASEAN Universities Network tersebut, terlebih terkait pertanian organik.

‘’Pertanian organik berkelanjutan sangat penting dikembangkan dan dibutuhkan di masa mendatang. Pertanian organik ini penting, karena di samping ramah lingkungan, juga memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibanding produk pertanian non organik,’’ tuturnya. (red)

Editor: Novi Hildani

Related Posts

1 of 9