Budaya / SeniPuisi

Lonceng Ilusi Pahlawan Devisa

Pahlawan Devisa. (FOTO: Ilustrasi/Istimewa)
Pahlawan Devisa. (FOTO: Ilustrasi/Istimewa)

Puisi Dyah Titi Sumpenowati

 

Lonceng

 

Kereta itu sudah datang

Yang pernah bertemu harus berpisah

Bukannya tak betah

Hanya saja waktunya telah selesai

 

Tapi bagaimana dengan hati ini

Januari lalu baru bersemi

Bunga mawar di taman hati

Haruskah layu kembali

 

Purwokerto, 14 Maret 2019

 

Ilusi

 

Suratmu sudah datang

Bersamaan cerita yang baru dimulai

Aku bergegas ingin menemuimu

Di terminal kota lama

 

Kau tersenyum

Menyembunyikan bunga

Berlari kuingin mendekapnya

Namun kau hanya ilusi

 

Purwokerto, 14 Maret 2019

 

Tak Berjudul

 

Berlari di lorong itu

Gesekan besi bersautan

Aku tak tahu dimana

Dimana kamu?

Aku menunggumu

Di sudut kebisingan itu

Aku seperti orang hilang di tengah keramaian

Kau bilang kau akan menjemputmu

Kemana kamu?

 

Purwokerto, 14 Maret 2019

 

Pahlawan Devisa

 

Mereka merantau di negeri orang

Meninggalkan yang terkasih demi sebuah pengharapan

Baca Juga:  LANAL Nunukan Berhasil Lepaskan Jaring Yang Melilit KM Kandhega Nusantara 6

Pahlawan devisa sebutannya

Mereka berkontribusi menyumbang pundi negara

Tapi terkadang miris nasibnya

 

Bisa kau lihat berapa banyak dari mereka meregang nyawa

Menagih janji, mengharap hukum perlindungan

Di kejar polisi sebab ingin pulang dan kembali

Sudah rindu anak dan suami menanti

 

Ia tak mau sebenarnya

Mengais- ngais di negeri orang

Namun ekonomi menghimpit

Kian menjepit kehidupan

Tak ada pilihan

 

Purwokerto, 14 Maret 2019

 

Dyah Titi Sumpenowati, lahir di Banyumas, 30 Januari 1999. Tinggal di Karangdadap Rt 03/04, Kec.Kalibagor,Kab.Banyumas. Menyukai sastra dan seni, suka menulis, menyukai musik dan tertarik belajar bahasa Inggris, saat ini menjadi mahasiswa semester 2 di IAIN Purwokerto. Bisa dihubungi via, email: [email protected], [email protected],  dts_dyati18, Twitter: dts_dyati18

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co

Related Posts

1 of 3,190