Puisi

Guruku, Sajak untuk Gus Ghofur

ulama, kelas menengah, peran ulama, kriminalisasi ulama, propaganda politik, ulama indonesia, gerakan ulama, ulama jadi korban, persekusi ulama, nusantaranews
ILUSTRASI – Ulama. (Foto: NU Online/Jawa Pos)

Guruku, Sajak untuk Gus Ghofur
Puisi Toni Kahar

Guruku, di segala tapakmu yang membekas di negeri ini
Deras air memancur ke haribaan bumi
Kasih ternyata berasal darimu
Mahakasih yang menitipnya kala engkau masih kecil dulu.

Jika kau lampau
Mungkin saja kau seperti Ismail yang mengasihi mekkah sampai saat ini
Dengan zam-zam dari kakinya, Menghidupi manusia yang resah
Karena padang pasir di mana-mana
Sebelum itu,
Mekkah gersang, peradaban tenggelam
Dan memang tak pernah datang zaman yang terang

Guruku, kelahiranmu bukan saja pancaran KH Hasyim Asy’ari
Tapi pada dirimu sudah bersemayam cahaya
Supaya mereka tahu
Berapa banyak jenis manusia yang harus dikasihi
Bukan berapa orang yang soleh
Yang bertauhid
Yang ber-assalamu’alaikum
Atau yang membacakan talkin
Yang harus kita anggap kawan

Kau sudah membuka mataku Guruku
Di antara manusia
Dunia ternyata tak sesederhana jubah dan kebaya
Ada angin yang bisa di rasa
Tapi tak bisa diraba
Ada bau kembang yang bisa dicium
Tapi tak bisa disefinisikan warnanya seperti apa.

Guruku, kau sudah tenang bersama Tuhan
Tapi di bekas tapakmu
Aku masih bisa meneguk air segar
Dinginnya meresap ke sekujur badan
Rasanya suatu waktu ada zam-zam kedua setelah mekkah di sini
Membangun peradaban bangsa

Kau selalu berpesan kepadaku
Jagalah negeri ini dengan keragaman
Melalui keris sakti pancasila
Jagalah kebinnekaan
Sebab purnama yang sempurna
Jika para hati dipenuhi bunga-bunga

Lahulfatihah

Pondok Sarang, 2018

 

 

Toni Kahar, kelahiran Sumenep, Saat ini nyantri di PP. Al-Anwar 3 Sarang Rembang, Hobi menulis Puisi dan Cerpen. Puisinya beberapa kali ikut serta dalam Antologi bersama. Cerpennya pernah dimuat di Media Online, mendapat nominasi Lomba Cipta Cerpen PM4 Pesantren Menulis al-Najah Purwokerto 2018. Buku kumpulan cerpennya akan terbit berjudul Ketapel dan Burung-Burung Di Pohon Asam (FAM 2019), bergiat di tiga Komunitas Sastra, ATAP, SAKA, dan Biru Laut.

 

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,131