Hankam

500 Santri di Tuban Dapat Kuliah Berharga dari Kasdim

NUSANTARANEWS.CO, Tuban – Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0811/Tuban, Mayor Inf Suko Edi Winarto bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan Pengajian dan Seminar Guru Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), yang berlangsung di Pendopo Kridho Manunggal Pemerintah Kabupaten Tuban, Selasa (21/11/2017).

Sebanyak 500 santri mengikuti kegiatan tersebut. Mereka adalah para guru taman pendidikan Al Quran (TPQ) se-Kabupaten Tuban. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Forkopimda Tuban.

Pada kesempatan itu, Mayor Inf Suko mamaparkan soal proxy war (perang non militer) yang melanda bangsa Indonesia saat ini. “Proxy war adalah perang dengan menggunakan tangan ketiga, tanpa disadari, perang asimetris terjadi,” katanya.

Dalam paparannya juga Suko menjelaskan, wawasan kebangsaan (Wasbang) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa, khususnya untuk membangkitkan rasa dan semangat kebangsaan di kalangan santri, dan juga mendorong percepatan pencapaian tujuan dan cita-cita nasional dalam kerangka menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

“Pendidikan wawasan kebangsaan ini sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara terutama kepada santri, mereka tidak sekedar belajar agama dan menghafal Al Qur’an saja, ” jelas Mayor Suko.

Lebih lanjut Mayor Suko menyampaikan, bahwa kondisi wawasan kebangsaaan saat ini sudah mulai memudar di seluruh kalangan. “Hal tersebut dapat terlihat dari beberapa indikasi seperti merebaknya KKN di kalangan elit, rusaknya lingkungan hidup, illegal logging, serta merebaknya penyakit masyarakat misalnya judi, pornografi, pornoaksi, Narkoba dan kriminialitas,” terangnya.

Ditambahkannya, ancaman terhadap wawasan kebangsaan mulai dari, system sentralisasi masa lampau, kurangnya pemahaman kemajemukan bangsa, perilaku ekonomi negatif karena ketidakadilan, lemahnya penegakan hukum, lemahnya kemampuan budaya lokal dalam memfilter budaya asing yang negatif.

“Kemajemukan bangsa harus dapat dikelola dengan baik melalui unsur-unsur pemersatu, kita punya Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda, dan lain sebagainya, itu semua unsur pemersatu bangsa ini,” pungkasnya. (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 6