Ekonomi

Peneliti Ekonomi Sosial Properti: DP Rumah Turun, Uang Muka Politisi Naik

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Peneliti Ekonomi Sosial Properti, DP Rumah Turun, Uang Muka Politisi Naik. Peneliti Ekonomi Sosial Properti, Ziyad Falahi mengatakan bahwa, masyarakat DKI Jakarta tidak perlu menunggu Anies-Sandi untuk menikmati Program DP rumah nol rupiah. Menurut, dia, sejak bulan Mei  2017 lalu manifestasi DP nol rupiah telah ditawarkan sejumlah developer di wilayah Tanggerang Selatan dan Depok.

“Sebuah terobosan developer untuk mengakomodasi lima puluh persen warga jakarta yang belum memiliki rumah. Sayangnya, Penjualan pada semester 1 2017 masih belum menunjukkan peningkatan,” kata Ziyad dalam tulisan singkatnya, “Uang Muka (DP) Rumah Turun, Uang Muka Politisi Naik”, Sabtu, 22 Juli 2017.

Secara historis, kata Ziyad, siklus lima tahun heyday properti dimulai sejak tahun 2009. Dengan demikian, tahun 2014 adalah batas berakhirnya gemerlap properti.

“Fakta menunjukkan penjualan tahun 2015 turun dibandingkan  2014. Bahkan tahun 2016, setelah dipush oleh peraturan pemerintah no 102, harga penjualan properti tetap jauh dibawah target,” ujar peneliti Alumni Fisip Universitas Indonesia itu.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

“Ironis, Rumah yang merupakan kebutuhan primer masyarakat sekaligus investasi diobral besar besaran. Namun Sebaliknya,  politisi yang seringkali menyusahkan masyarakat semakin meningkatkan bargainingnya. Kini untuk mencalonkan presiden, harus didukung oleh dua puluh persen kursi DPR,” sambung Ziyad.

Ziyad menambahkan, pParadoks property menunjukkan kelesuan perekonomian dengan semakin jauhnya daya beli masyarakat terhadap kebutuhan primer. Kanker underconsumption akan menjadi  krisis jika terjadi ketidakstabilan politik.

“Dengan kata lain, kondisi ekonomi semakin tidak menunjang untuk mengamankan logistik pemilu 2019. Secara tidak langsung terjawab mengapa parpol besar begitu bernafsu presidential threshold,” tutup penulis Tesis berjudul ‘Kebijakan Luar Negeri dalam Era Liberalisasi Informasi: Studi Kasus Semboyan Million Friends Zero Enemy Era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono’ itu.

Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 23