Lintas NusaTerbaru

Dana Hibah PAUD Wujud Kepedulian Besar Anies-Sandi Terhadap Pendidikan Usia Dini

NUSANTARANEWSCO, Jakarta – Banyak pihak mengkritisi secara membabi-buta anggaran hibah Himpaudi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sepertinya, masyarakat telah salah memahami terkait pemberian dana tersebut. Padahal, pemberian dana ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintahan Anies-Sandi pada pendidikan usia dini (PAUD).

Hal itu dikatakan Ketua Umum Perkumpulan Abdi Jakarta Center, Agus Taufiqurohman, Jakarta, Senin (4/12/2017).

“Keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jakarta, selama ini tidak mendapatkan perhatian daripada pemerintah, kurangnya fasilitas dan kurangnya kualitas pengajar PAUD, ini masalah yang tidak pernah dipedulikan Pemprov di masa lalu ,” kata dia.

Agus melanjutkan, sejak 12 tahun lalu PAUD berdiri belum mendapat perhatian dalam hal fasilitas maupun peningkatan sumber daya manusianya. Kini, kata dia, di masa kepemimpinan Anies-Sandi PAUD ingin mewujudkan generasi emas dan kedua pemimpin tersebut memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap keberlangsungan PAUD (lembaga non formal) yang lahir atas partisipasi masyarakat.

“Dan bukan semata mata karena janji Anies-Sandi ketika kampanye, tapi ini merupakan wujud kepedulian beliau yang konsen pada dunia pendidikan, mari kita sambut niat mulia itu demi terwujudnya generasi emas 30 tahun yang akan datang, karena ini merupakan amanat UUD 1945,” jelasnya.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Agus mengatakan dirinya tak heran banyak pihak yang terkejut dengan perhatian Anies-Sandi terhadap PAUD ini. “Kekagetan banyak orang terhadap keberpihakan Anies-Sandi merupakan hal yang wajar, karena baru kepemimpinan beliaulah PaUD mendapat perhatian,” paparnya.

Lebih lanjut Agus mengatakan, di DKI Jakarta jumlah PAUD kurang lebih 4.000 dan guru sebanyak 16.000 yang selama ini proses belajar mengajar atas dasar swadaya.

“Rp 2.000 rupiah setiap masuk, melihat kondisi tersebut, Anes-Sandi memberikan perhatian dalam bentuk dana hibah kepada Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi),” katanya.

Selain itu, dana hibah tersebut diperuntukan peningkatan kesejahteraan tenaga pengajar PAUD, peningkatan fasilitas dan peningkatan kualitas pengajar lembaga PAUD di seluruh Provinsi DKI Jakarta sebanyak 1.924 dan jumlah pendidik sebanyak 7444.

Karena itu, Agus berharap Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tidak mencoret dana hibah untuk PAUD sebesar Rp 40 miliar yang dianggarkan dalam RAPBD DKI Jakarta tahun 2018.

Baca Juga:  Kabupaten Nunukan Dapatkan Piala Adipura untuk Kedua Kalinya

“Dana hibah untuk PAUD bukan semata-mata pembuktian janji Anies-Sandi ketika kampanye, tetapi ini wujud kepedulian beliau terhadap terbentuknya generasi emas, yang juga bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab seluruh steakholders sesuai denga amanat UUD 1945, pasal 31 tentang Pendidikan. Jangan bicara generasi emas kalau soal PAUD tidak diperhatikan,” tandas Agus. (cahyo)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 24