Budaya / SeniPuisi

Wasiat Pelaut Kepada Lautnya

PUISI ADI PURNOMO WARTAM
WASIAT PELAUT KEPADA LAUTNYA

Lautku,
Bolehkah gelombangmu mencari hulu
Dari sungai yang menyatu pada adamu
Sebab di sana ada yang mengisyaratkan arus
Tentang alir yang memberitahuku arti hilir

Lautku,
Aku tengah sekarat
Dengan luka yang sangat berat
Penyamun yang menaiki kapal besar
Merampas apa yang kubawa dengan kasar

Ijinkan aku membasuhnya dengan gelombangmu
Agar amis darahku mengecap juga asinnya garam
Aku seolah sudah dipeluk maut
Walau belum pula diantarnya pada ajal
Kelak jika memang aku mati dalam rengkuhmu
Tolong antarkan aku pada pantai
Tempat pertama kali menjumpamu
Mengenal ombak yang selalu mengejarku
Saat aku meninggalkanmu
Tapi bila kau tak sempat
Suruhlah hiu memakan jasadku
Agar kematian satu pelaut
Memberi satu hidup
Pada yang hidup di laut

Purwokerto, 29 Desember 2016

Adi Purnomo Wartam, dilahirkan pada tanggal 29 Maret 1994 di desa kecil bernama Windunegara, Kec. Wangon, Kab, Banyumas. Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Fakultas Tarbiyah, Prodi PAI. Puisinya terantologikan dalam buku Cahaya Tarbiyah (Forum Mahasiswa Tarbiyah, 2013), Kampus Hijau (STAIN Press), Potret Langit (Oase Pustaka), beberapa puisinya termuat di Zine ILIC (Indonesia Literary Collective) pada festival Berlin Book Fair tahun 2014 di Jerman. Facebook : adi poernomo wartam. E-mail : [email protected] HP: 085747087089

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 185