NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota komisi E DPRD Jawa Timur Hasan Irsyad memberikan apresiasi langkah cepat gubernur Jawa Timur dalam pemenuhan air bersih bagi warga Tengger di lereng Bromo yang terdampak Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan).
“Alhamdulillah warga di empat desa yaitu di Desa Ngadirejo, Desa Sapikerep, Desa Ngadas, dan Desa Wonokerto kembali bisa menikmati air bersih. Tercatat sebanyak 2.240 KK atau sekitar 6.472 jiwa yang tersebar di empat desa ini telah menerima manfaat dari perbaikan pipanisasi ini,” ungkapnya, senin (6/11/2023).
Politisi Golkar ini lalu menjabarkan jumlah empat desa tersebut meliputi meliputi, 450 KK atau sekitar 1.280 jiwa di Desa Ngadirejo, 1.026 KK (3.000 jiwa) di Desa Sapikerep, 530 KK (1.540 jiwa) di Desa Wonokerto dan sebanyak 234 KK atau sekitar 652 jiwa di Desa Ngadas.
Diungkapkan oleh dia, dalam pengoperasiannya, gubernur Khofifah sebelum mengakhiri jabatannya sebagai gubernur Jawa Timur, menyempatkan diri untuk meresmikannya.
“Begitu mengetahui warga kesulitan air bersih, langsung saja gubernur Khofifah melakukan assessment dan akhirnya saat ini bisa dilakukan percepatan pemasangan pipanisasi saluran air bersih. Ini juga karena kerja gotong royong masyarakat Tengger luar biasa sehingga apa yang dilakukan Pemprov Jatim bisa lebih cepat dan terukur,” sambungnya.
Hasan Irsyad menambahkan tak hanya meresmikan, Gubernur Khofifah juga berkesempatan melihat secara langsung jalur pipanisasi sejauh 3,6 kilometer di area Padang Savana atau pasir berbisik guna melakukan pengecekan keberfungsian aliran air bersihnya dari total pipanisasi sejauh 11,6 Kilometer untuk 4 Desa.
Lalu Hasan Irsyad menjabarkan total saluran pipanisasi air bersih di empat desa sepanjang 11.600 meter atau 11 kilometer. Jumlah itu, kata dia meliputi Desa Ngadirejo sepanjang 1.600 meter, Desa Sapikerep 3.400 meter, Desa Ngadas 5.100 meter, dan Desa Wonokerto sepanjang 1.500 meter.
“Total ada enam desa terdampak. Empat desa dikerjakan Pemprov Jatim. Sedangkan dua desa, yakni Desa Wonotoro dan Desa Jetak dikerjakan melalui swadaya,” katanya
“Sedangkan Desa Jetak kerusakan pipa sepanjang 1.500 meter masuk dalam usulan Desa Ngadas (satu sumber) dan telah dilaksanakan serta Desa Wonotoro kerusakan pipa sepanjang 300 meter telah dilakukan perbaikan dengan swadaya masyarakat,” tandas Hasan. (setya)