Puisi Arif Tunjung Pradana
Waduk Mungkur
Perpindahan adalah hal yang menyebalkan, membuatku melupakan kenyamanan dan menumbuhkan kenangan yang menyakitkan. Kubangan berlebur dengan lebih dari sejuta harapan pada tiang-tiang dan ruang-ruang sesak dalam dada. Genangan dan gusaran sejarah menjadi lubang yang beradu di tanah perantauan; seberang jalan.
Tri Darma Said
Hidup atau mati dalam pertempuran membuatku segera bertindak mengenali bahagia dan duka yang berkerabat erat, saling mengancam juga membenamkan. Semayam adalah rumah paling nyaman setelah pelukan darah tanah kelahiran.
Arif Tunjung Pradana, lahir pada 16 Juli 1997 dan besar di tanah kelahirannya Wonogiri, Jawa Tengah. Mengenyam pendidikan di Universitas Sebelas Maret.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].