NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menarik untuk dicermati perkembangan hubungan Venezuela dan Kolumbia yang semakin mesra belakangan ini terutama dengan lawatan yang cukup mengejutkan oleh Presiden Kolombia Gustavo Petro untuk bertemu dengan timpalannya dari Venezuela Presiden Nicolas Maduro pada hari Sabtu (7/1).
Kedua pemimpin dilaporkan mengadakan pembicaraan selama sekitar tiga jam di Caracas di istana kepresidenan Miraflores. Baca juga: Menanti Poros Caracas-Bogota-Teheran di Halaman Belakang Paman Sam.
Gustavo Francisco Petro Urrego adalah seorang sayap kiri pertama Kolombia dan mantan pejuang gerilya yang menjadi presiden Kolombia sejak 2022 lalu. Dan pertemuan Ini merupakan tatap muka kali kedua mereka setelah pencairan hubungan diplomatik yang beku selama bertahun-tahun.
Dalam pertemuan kali kedua ini, Petro dan Maduro mulai membahas rencana investasi dan perdagangan kedua negara. Baca: Menanti Poros Caracas-Bogota-Teheran di Halaman Belakang Paman Sam.
Sejauh ini kedua negara telah memperbarui hubungan diplomatik sejak Presiden Petro menjabat pada Agustus 2022 dan membuka kembali hubungan perdagangan dan berkomitmen untuk bekerja sama dalam berbagai masalah termasuk pertanian dan pengelolaan perbatasan dengan Venezuela.
Topik pertemuan kedua presiden adalah membahas masalah pengelolaan perbatasan yang baru dibuka dan upaya untuk meningkatkan perdagangan serta pembicaraan damai yang diadakan Bogota dengan kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Nasional. (ELN), kata kantor kepresiden Kolumbia dalam sebuah pernyataan.
“Kami mengadakan pertemuan yang komprehensif dan sangat bermanfaat. Kami memiliki rencana kerja bersama yang jelas yang akan terus memberikan hasil positif bagi negara kami,” kata Maduro dalam cuitan di Twitter.
Kedua presiden itu sebelumnya mengatakan bahwa mereka dapat memperkuat kerja sama atas Monomeros, produsen pupuk yang berbasis di Kolombia yang dimiliki oleh perusahaan kimia negara Venezuela, Pequiven. Menteri Keuangan Kolombia mengatakan negaranya mungkin terbuka untuk membeli Monomeros.
Venezuela adalah negara penjamin dalam pembicaraan Kolombia dengan ELN dan menjadi tuan rumah putaran pertama negosiasi antara kedua belah pihak, yang berakhir pada Desember.
Seperti diketahui, Venezuela telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Kolumbia pada 2019 setelah hubungan yang tegang dengan pendahulu Petro yakni Juan Manuel Santos dan Duque yang konservatif – yang dituduh oleh Maduro mendalangi rencana untuk membunuhnya. Bahkan Duque secara terang-terangan mendukung pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido yang merupakan boneka Amerika Serikat (AS)
Usai mengadakan pembicaraan dengan Maduro, Petro melanjutkan lawatannya menuju Chili pada hari Senin untuk kunjungan kenegaraan dan berbicara dengan sesama pemimpin sayap kiri lainnya, Gabriel Boric. (Agus Setiawan)