Berita UtamaLintas NusaTerbaru

Trenggalek Luncurkan 100 Desa Wisata, Noer Soetjipto: Angkat Kesejahteraan Rakyat

Trenggalek Luncurkan 100 Desa Wisata, Noer Soetjipto: Angkat Kesejahteraan Rakyat
Trenggalek Luncurkan 100 Desa Wisata, Noer Soetjipto: Angkat Kesejahteraan Rakyat/Foto: Anggota Komisi B DPRD Jatim Noer Soetjipto.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota Komisi B DPRD Jatim Noer Soetjipto mengatakan pihaknya mendukung langkah Pemkab Trenggalek dalam meluncurkan program 100 desa wisata. Pasalnya, keberadaannya bisa diharapkan mendongkrak perekonomian masyarakat desa di Trenggalek, terlebih kebangkitan ekonomi saat pandemi Covid-19.

“Jatim saat ini sedang gencar-gencarnya sosialisasi perda desa wisata. Tentunya, perda tersebut dapat dikolaborasikan dengan pembentukan 100 desa wisata di kabupaten Trenggalek,” ungkap politisi asal Partai Gerindra saat dikonfirmasi, Kamis (16/12).

Pria asal Trenggalek ini mengatakan konsep desa wisata yang dilakukan di kabupaten Trenggalek diambil dari potensi yang ada di desa masing-masing, mulai dari wisata alam, seni, budaya, hingga cerita lokal desa setempat.” Sebab, Trenggalek memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikreasi dan dikembangkan,” jelasnya.

Noer Soetjipto mengatakan 100 desa wisata itu sendiri tentunya ditujukan untuk menyambut beberapa mega proyek infrastruktur yang saat ini sedang dibangun.

Baca Juga:  Bukan Emil Dardak, Sarmuji Beber Kader Internal Layak Digandeng Khofifah di Pilgub

Dibeberkan olehnya, target pembentukan seratus desa wisata tersebut sejalan dengan gencarnya program pembangunan infrastruktur di kawasan selatan Jawa Timur oleh pemerintah pusat, seperti jalur pantai selatan (Pansela), Bandara Dhoho Kediri hingga proyek jalan tol di Tulungagung.

Konsep desa wisata yang digarap di Trenggalek, kata pria yang bergelar professor ini, adalah wisata alam berbasis seni dan budaya. Termasuk cerita lokal seperti sendra tari yang dimunculkan.

”Semuanya berbasis kearifan lokal dan cerita setempat. Trenggalek juga banyak punya cerita sejarah.  Beberapa waktu lalu, kabupaten Trenggalek mendapatkan sertifikat dari Kementrian Kebudayaan bahwa Sinongkelan yang ada di Prambon ditetapkan sebagai kekayaan daerah tak benda berupa sejarah khas asli Trenggalek,” tutupnya. (setya)

Related Posts

1 of 3,054