NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Serangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan Bakda Shubuh (11/4) menuai kecaman dari berbagai kalangan. Aksi teror fisik dengan menyiramkan air keras mengenai wajah Novel Baswedan, ditengarahi buntut dari kasus korupsi besar yang sedang ditangani korban.
Ketua Ikatan Alumni UIN Sunan Kalijaga (IKA SUKA) Yogyakarta, Syaiful Bahri Anshory memberikan dukungan secara penuh kepada penegak hukum dan institusi KPK untuk tetap menjadi garda terdepan dalam pemberantasan Korupsi di Indonesia. Ia dan ribuan Alumni UIN Sunan Kalijaga akan melawan setiap upaya pelemahan institusi KPK dan penegakan hukum di Indonesia.
“KPK tidak usah takut dengan aksi teror yang ingin melemahkan KPK, kita akan melawan siapapun yang akan melemahkan KPK demi tegaknya supremasi hukum,” kata Syaiful Bahri kepada Nusantaranews, Jakarta, Rabu (12/4/2017)
Anggota DPR RI Komisi I itu meminta kepada KPK untuk tetap melanjutkan pengusutan kasus E-KTP yang merugikan uang negara trilyunan rupiah dan dan mega korupsi lain. Ia mengecam terhadap tindakan teror atas Novel Baswedan dan menganggap bahwa tindakan tersebut sangat biadab dan tidak manusiawi.
“Saya meminta pada aparat kepolisian untuk membokar siapa dalang yang menyerang Novel Baswedan,” ucapnya.
Syaiful Bahri Mengajak kepada seluruh IKA SUKA Yogyakarta untuk tetap menjadi Avant Garde dalam memerangi budaya korupsi diseluruh lini dan memberikan pendidikan kepada masyarakt bahwa korupsi adalah musuh Agama dan Negara.
Sebagai Informasi, Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dipindahkan dari Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center (JEC), ke Rumah Sakit Singapura pagi tadi.
Baca: Ketua IKA SUKA: Terorisme Adalah Musuh Negara
Penulis : Ucok Al Ayubbi
Editor: Achmad Sulaiman