Budaya / SeniKhazanah

Tari Kreasi Tanah Adat: Warisan Budaya Leluhur dari Kampung Tenro

NusantaraNews.co, Kepulauan Selayar – Berbagai bentuk daya tarik wisata dan kearifan lokal budaya ditawarkan masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan mulai dari suguhan panorama alam pantai eksotik, pesona perbukitan hijau nan asri, air terjun, wisata alam gua, situs cagar budaya, sampai kepada kekayaan khasanah tradisi dan kesenian lokal daerah.

Tarian tradisional “Tanah Adat” ditawarkan masyarakat Kampung Tenro, Desa Bontolempangan, Kecamatan Buki. Sebuah perkampungan kecil di sebelah utara ibukota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar yang hampir separuh penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Sejak dahulu, hingga kini, Kampung Tenro dikenal sebagai salah satu kawasan pelestarian tradisi dan budaya di Kota Bumi Tanadoang. Penetapannya sendiri ditandai oleh penyebutan istilah, “Tellu Pidada Pattanraeng” yang menyimbolkan “Perisai” dan kebesaran berdirinya Kampung Tenro sebagai Tanah Adat warisan leluhur.

Tari kreasi “Tanah Adat” merupakan salah satu bentuk kekayaan khasanah budaya dan kesenian tradisional yang lahir dan berasal dari Kampung Tenro, Desa Bontolempangan. Tarian ini merupakan wujud dan simbolisasi watak, karakter, sikap, pembawaan dan kepribadian masyarakat Kampung Tenro yang belakangan mulai dikreasikan secara kontemporer dan menjadi inspirasi lahirnya gaya serta gerakan tari berpasangan.

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Sejumlah bentuk tradisi dan kesenian lokal Kampung Tenro dikolaborasikan lewat tarian “Tanah Adat” yang dari waktu ke waktu, terus dipupuk dan dilestarikan secara turun-temurun.

Kesenian tersebut diantaranya, tradisi “A’tojeng” (Pa’tojengan), “Pa’ratekan”, “Pammotokang”, dan “Anggarra’ Pandang”. Tarian “Tanah Adat” sendiri biasanya dipentaskan pada saat perayaan musim panen, dan atau Peringatan Pesta Adat Bulan Maulid.

Kepiawaian, kelembutan, keceriaan, serta kegembiraan para pelaku tari “Tanah Adat” menjadi sebuah warna tersendiri dalam kerangka untuk mengisi dan menyempurnakan sistem pelestarian Adat istiadat kebesaran Kampung Tenro sebagai simbolisasi kebesaran Dellempangan. (Fadly Syarif)

Editor: Sulaiman

Related Posts

1 of 2