NusantaraNews.co, Jakarta – Tragedi Rohingya menjadi pemberitaan terhangat sepanjang momentum Hari Raya Idul Adha 2017. Beragam foto pembantaian, pembunuhan, kengerian tersebar luas khususnya di media sosial, mulai dari Twitter, Facebook, Grup-gurp WhatsApp dan lain sebagainya.
Tidak ada yang tahu pasti selain korban, pelaku, dan saksi mata di lokasi kebenaran yang sebenar-benarnya, tanpa ada manipulasi pengeditan foto yang didramatisir dan sebagainya. Namun yang pasti, pembantaian itu ada dan nyata.
Para politisi, pengamat, Ormas-ormas terbesar di Indonesia pun angkat bicara mengeluarkan kecaman dan kutukan atas tindakan tak berprikemanusiaan itu. Nyaris, semua mengutuk, semua mengecam, atas nama kemanusiaan.
Redaksi NusantaraNews.co memantau, melihat, mengamati, dan memahami bahwa, tragedi tersebut telah menukik cepat dan menusuk kemanusiaan setiap orang di Indonesia. Karenanya, sejumlah pihak yang terkumpul dalam Grup-Grup WhatsApp membuat petisi yang ditijukan kepada Presiden Republik Indonesia untuk segera bersikap.
Petisi tersebut, dalam waktu 2X24 jam telah mengumpulkan 300-an tanda-tangan. Berikut ini isi lengkap petisi tersebut:
Kepada
Yth. Bapak Presiden RI
Di Jakarta
Hal: PETISI
Dengan hormat,
Setelah kami saksikan berita (foto dan video) tentang Kejahatan Ashin Wirathu dan para biksu Budha Myanmar, ternyata sebuah tayangan drama kekejaman yang jauh melampaui kekejaman dan kebiadaban yang pernah ada di dunia selama ini.
Dan hal ini bukan tidak mungkin, akan menjadi pemicu perang horisontal di kawasan Asia yang akan meluas ke perang dunia. Sebab, negara-negara mayoritas Muslim khususnya dan sebagian negara-negara Eropa dan Amerika umumnya tidak akan menerima kekejaman di Myanmar terjadi tanpa sanksi tegas di abad 21 ini.
Oleh karenanya, kami semua yang terdaftar namanya di sini, mendesak agar “Pemerintah Indonesia” pro aktif, menyeret Ashin Wirathu dan semua biksu serta militer Myanmar yang terlibat, ke Mahkamah Internasional. Dan tindakan semacam itu merupakan cerminan bangsa Indonesia yang cinta perdamaian dunia sebagaimana yang digariskan dalam konstitusi.
Tidak ada cara lain selain Indonesia pro aktif menyelesaikan pelanggaran Hak Azasi Manusia yang terjadi secara massif dan terstruktur di Myanmar saat ini, apabila ingin ketenteraman Indonesia dan dunia terpelihara.
Jika tidak, maka kejahatan Rezim Myanmar, akan benar-benar bisa menjadi “inspirasi” tindakan kejahatan manusia di abad 21. Dan taruhannya, manusia abad 21 akan kehilangan nilai kemanusiaannya.
Dampaknya, Indonesia yang sudah panas, akan kehilangan basis implementasi toleransi, kebhinekaan dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
KAMI YANG MENDUKUNG PETISI INI: (berisi deretan nama-nama penanda-tangan)
Namun demikian, petisi ini menyebar liar begitu saja, tanpa nama komunitas, organisasi, dan koordinator, bahkan tanpa ada jejak yang ditinggalkan dari mana petisi itu berasal, selain hanya kepada siapa petisi ini ditujukan.
Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman