Budaya / SeniPuisi

Takdir Cinta Dalam Diam

puisi romzul falah, romzul falah, surat-surat, untuk daksayini, puisi cinta, kumpulan puisi, nusantaranews
ILUSTRASI – Surat Cinta. (Foto: Dpchallenge)

Puisi Rahayu Dwi Kusumaningrum

Cinta Dalam Diam

Ketika mataku dan matamu
Tak bisa saling menatap
Ketika hatiku dan hatimu
Tak bisa saling mengungkap

Ketika bibirku dan bibirmu
Tak bisa saling berucap
Kuharap…
Allah selalu menjaga hatiku dan hatimu

Kesabaranku tak menantimu
Menyatakan cinta
Kesabaranku tak menantimu
Menyatakan sayang

Kesabaranku…
Menantikan Alloh menyatukan karena cintanya

Purwokerto, 26 Februari 2019

Noda di Atas Putih

Sebuah kertas putih tanpa tinta
Tanpa noda menggores padanya
Entah kapan sang pemilik menggoreskan tinta
Entah kapan sang noda menggoreskan nodanya

Hanya sang pemiliklah
Yang berhak menggoreskan tinta
Namun noda…
Terkadang jatuh tak beraturan diatasnya

Kertas tak akan rela
Tak akan rela terkena goresan noda
Namun takdir tak bisa berbuat apa
Sang pemiliklah yang menentukan takdirnya

Purwokerto, 23 Februari 2019

Takdir

Kupu-kupu hinggap pada bunga
Mentari menyinari siangnya
Bintang menemani bulannya
Kaum Adam mencari tulang rusuknya

Siang selalu bersama malam
Hujan hadir anginpun hadir
Ada duka diantara suka
Ada maut dikala hidup

Baca Juga:  Ketum APTIKNAS Apresiasi Rekor MURI Menteri Kebudayaan RI Pertama

Begitupun aku dan kau
Dimana aku berada kau ada
Aku pergi kau mencari
Aku meminta kau memberi

Takdir tak pernah dusta
Tuhan tau yang terbaik tuk ciptaannya

Purwokerto, 8 Maret 2019

Pagi

Senyuman manis sang surya menyapaku
Embun menetes tak berseru
Burung-burung berkicau merdu
Hembusan angin menarik langkahku

Ku buka jendela
Ku pejamkan mata
Ku hirup udara
Sejuk,tenang kurasa

Purwokerto, 12 Maret 2019

Hanya Kata

Lewat kata,aku menaungkan segala rasa
Kamu tidak mengerti
Bahwa aku ingin dipahami
Tanpa perlu berbicara

Kata itu mewakili rasa
Yang enggan aku ceritakan
Nyatanya aku juga egois
Ingin dimengerti tanpa mengerti

Aku suka kata penuh makna
Kamu tak suka memecahkan kata
Lalu bagaimana?
Rasa itu sampai pada hatimu

Aku tidaklah pandai berbicara
hanya bisa menuangkannya dalam kata
Sunyi, sepi, tanpa suara

Purwokerto, 8 maret 2019

Rahayu Dwi Kusumaningrum, Mahasiswa Perbankan Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Purwokerto. Mukim di Singasari, Karanglewas.

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected].

Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co

Related Posts

1 of 3,188