NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Belum genap satu tahun beroperasi, keberadaan Jatim Mart yang didirikan Pemprov Jatim di Singapura terancam dievaluasi. Penyebabnya antara permintaan dengan pemenuhan barang yang dipesan tak sesuai dengan harapan.
“Permintaan tinggi namun tak bisa memenuhi permintaan tersebut. Kontinuitas permintaannya kurang bagus,” ungkap Gubernur Jatim Soekarwo di Grahadi, Surabaya, Minggu (19/3/2017) sore.
Mantan Kadispenda Jatim ini mengatakan meski akan dievaluasi, namun keberadaannya tak akan ditutup. “Tetap difungsikan untuk pameran. Hanya dievaluasi saja,” jelas pria kelahiran Madiun ini.
Sementara itu, mantan asisten II Sekdaprov Jatim Hadi Prasetyo saat dikonfirmasi akan adanya evaluasi tersebut, salah satu pencetus Jatim Mart mengatakan seharusnya harus ada tes market terlebih dahulu keberadaan Jatim Mart tersebut.
“Di Tianjin China ada sejenis Jatim Marta yang menjual produk-produk Eropa. Tapi buktinya laku keras kok. Produk tak laku di Jatim Mart itu disebabkan karena tak ada tes market terlebih dahulu oleh pelaksananya,” jelas mantan Pj Bupati Malang ini.
Pria asal Malang ini mengatakan untuk mendirikan Jatim Mart sangat sulit sehingga sangat disayangkan kalau ditutup. “Dulu prosesnya lama dan bahkan Dubes RI untuk Singapura ikut menyetujuinya. Ke depan agar bisa maksimal harus ada tes market dulu,”tandasnya.
Penulis: Tri Wahyudi