NUSANTARANEWS.CO, Bandung – Swasembada kentang konsumsi alias kentang sayur di tanah air sudah berjalan sejak tahun 2018 seiring tercapaikan program kendalikan impor oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Keberhasilan swasembada ini didukung oleh pengembangan agribisnis kentang di Indonesia.
Ketua Asosiasi Penangkar Benih Kentang Jawa Barat, Aceng Hasan Muttaqien mengaku terkesan dengan cara kerja dan stragtegi Mentan Amran Sulaiman, yang terbukti telah memacu produksi dan ekspor diakui banyak memberi dampak positif bagi para petani dan penangkar kentang di dalam negeri.
“Kebijakan cerdas dan strategis tersebut membuat para pelaku perbenihan kentang di tanah air menjadi semakin bergairah. Petani juga lebih mudah mendapatkan benih dengan harga terjangkau. Dampaknya tentu saja produksi nasional meningkat,” tegas Hasan dikutip dari laman Kementan, Sabtu (6/7/2019).
Hasan menuturkan setelah kentang sayur berhasil swasembada, pekerjaan rumah (PR) selanjutnya adalah mewujudkan swasembada kentang industri. Para penangkar siap mendukung upaya pemerintah mewujudkan swasembada kentang industri yang ditargetkan tercapai tahun 2020.
“Kami para penangkar di Jawa Barat sudah mulai kembangkan berbagai varietas kentang industri seperti Blis, Median dan Sangkuriang. Kalau untuk jenis kentang Atlantik memang masih impor, saat ini masih dipegang dan dikembangkan oleh industri besar yang bergerak di olahan makanan,” tuturnya.
Sekadar diketahui, upaya Kementan menggenjot produksi dan ekspor kentang diakui berbagai pihak terbilang sukses. Tercatat sejak tahun 2018 lalu, Indonesia sudah tidak lagi mengimpor kentang sayur karena produksi dalam negeri sudah melampaui kebutuhan.
Berdasar catatan BPS, produksi kentang nasional tahun 2018 sebesar 1,28 juta ton meningkat 10,3% dari tahun sebelumnya 1,16 juta ton. Sementara kebutuhan nasional diproyeksikan sekitar 1 juta ton setahun. Ekspor kentang sepanjang tahun 2018 mencapai 5.163 ton antara lain ke Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan dan Timor Leste.
Sentra produksi kentang tersebar luas mulai dari Aceh hingga Papua antara lain Aceh Tengah, Gayo, Bener Meriah, Karo, Simalungun, Humbang Hasundutan, Solok, Garut, Pasuruan, Banjarnegara, Bandung, Kerinci, Wonosobo, Brebes, Probolinggo, Bener Meriah, Minahasa Selatan, Malang, dan sebagainya.
Jenis yang banyak ditanam adalah kentang sayur dengan varietas granola, Cipanas, Segunung dan Merbabu-17.
Saat ini Kementerian Pertanian tengah gencar memproduksi kentang jenis Atlantik di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan industri kentang olahan dan mentargetkan bisa tercapai swasembada pada tahun 2020 mendatang. (red/nn)
Editor: Achmad S.