Lintas NusaPeristiwa

Sutopo: Tidak Ada Pengusiran Relawan BPBD Tetapi Direlokasi

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho. Foto Andika/Nusantaranews
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho. Foto Andika/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengaku telah mengkonfirmasi ke beberapa pihak terkait kebenaran berita dai vidoe viral di medsos yang menunjukkan adanya pengusiran tenda-tenda relawan BPBD di halaman Kantor Bappeda Kota Palu. Dalam berita tersebut Kepala Bappeda mengusir relawan-relawan BPBD agar pindah ke tempat lain. Beberapa alasan dalam berita tersebut adanya kehilangan laptop di kantor Bappeda.

Menurut Sutopo peristiwa tersebut ternyata bukan pengusiran tetapi direlokasi atau dipindahkan ke halaman Kantor BPBD agar memudahkan koordinasi dan halaman kantor Bappeda akan dibersihkan dan digunakan untuk apel ASN (Aparatur Sipil Negara).

Baca Juga:

“Beberapa relawan mendirikan tenda di halaman Kantor Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah. Di bagian belakang kantor Bappeda adalah relawan dari BPBD Kab. Banggai Kepulauan dan mereka mendirikan dapur umum. Sedangkan BPBD Provinsi Sulawesi Utara BPBD Bolsel dan BPBD Bitung berada dihalaman depan Kantor Bappeda,” kata Sutopo dalam keterangan resmi yang dikutip nusantaranews.co, Rabu (10/10/2018).

Baca Juga:  Kondisi Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Rusak di Sumenep, Perhatian Pemerintah Diperlukan

Selain itu, kata dia, juga ada beberapa relawan lainnya. Mereka mendirikan tenda di halaman kantor Bappeda dan melakukan bantuan penanganan bencana sejak H+3 (1/10/2018)

Menurut informasi, lanjutnya, dari BPBD Provinsi Sulteng terjadi kehilangan barang milik Bappeda. Pascagempa memang kondisi keamanan dan ketertiban di sebagian Kota Palu terganggu. Khususnya hingga H+2 (1/10/2018) kondisi keamanan dan lingkungan di Kota Palu agak rawan. Aparat polisi telah menangkap beberapa pencuri yang melakukan tindakan kriminal.

“Justru adanya kehadiran relawan sejak H+3 (2/10/2018) dengan mendirikan tenda-tenda relawan BPBD dan lainnya ikut menjaga lingkungan kantor Bappeda dari aksi oknum yang melakukan tindakan kriminal. Pascagempa kondisi kantor kosong karena pegawainya tidak masuk kantor,” jelas dia.

Sutopo melanjutkan, terkait dengan kehilangan barang tersebut, Kepala Bappeda sudah melapor ke Gubernur dan menjelaskan tentang kehilangan aset kantor. Maka diambil keputusan untuk mengosongkan halaman halaman Kantor Bappeda. Selanjutnya BPBD Prov. Sulteng sudah mengajak relawan-relawan dari BPBD Prov. Sulut & Bolsel untuk bergeser ke halaman kantor BPBD Provinsi Sulteng.

Baca Juga:  Tiga Kader PMII Layak Menduduki Posisi Pimpinan DPRD Sumenep

Gubernur Sulawesi Tengah juga mengatakan tidak ada istilah diusir. Yang benar adalah meminta Kepala BPBD Provinsi Sulawesi Tengah untuk mengatur dan merelokasi semua relawan-relawan BPBD yang ada di kantor Bappeda agar direlokasi ke kantor BPBD Provinsi Sulteng karena kantor Bappeda akan dipakai para ASN yang sudah mulai aktif sejak 8/10/ 2018. Kantor Bappeda akan dibersihkan dan dirapikan lagi karena dampak gempa belum di bersihkan dan lainnya. Selain itu sejak ASN aktif maka semua ASN Bappeda harus apel dan masuk kerja. Tentu kegiatan mereka akan mengganggu kenyamanan relawan.

Perintah Gubernur Sulteng tersebut kemudian disampaikan Kepala BPBD Sulteng kepada koordinator relawan yang menginap di halaman kantor Bappeda.

Gubernur Sulteng mengucapkan terima kasih atas dukungan, bantuan dan peran aktif relawan BPBD se Indonesia yang memang hadir ke Palu dan daerah terdampak bencana membantu korban bencana. Rasa panggilan kemanusiaan untuk membantu masyarakat Sulteng yang tertimpa bencana benar-benar diperlukan oleh masyarakat. Gubernur Sulteng dan masyarakat Sulteng mengucapkan terima kasih kepada relawan dan semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana di Sulteng.

Baca Juga:  Dukung Di Munas Golkar 2024, Satkar Ulama Jawa Timur Beber Dukungan Untuk Airlangga

“Jadi tidak ada pengusiran. Hanya pengaturan dan relokasi tempat tenda relawan saja. Adanya miss communication dalam penyampaian informasi sering terjadi di tempat bencana karena kondisi sudah lelah, kurang istirahat dan banyak keterbatasan. Tapi semuanya sama, memiliki niat baik untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana,” tutup Sutopo.

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,155