Politik

Surya Paloh Dinilai Serang Jokowi, Kader Nasdem: Apakah Ini Tanda Kapal Sudah Karam?

Kader Partai Nasdem (Nasional Demokrat), Kisman Latumakulita (Foto Istimewa)
Kader Partai Nasdem (Nasional Demokrat), Kisman Latumakulita (Foto Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menanggapi pernyataan Surya Paloh yang meminta Presiden Jokowi jujur perihal kritik calon presiden Prabowo Subianto ihwal kebocoran anggaran negara mencapai 25% atau setera Rp 500 triliun, kader Partai Nasdem (Nasional Demokrat), Kisman Latumakulita bertanya-tanya apakah sikap Surya Paloh kali ini mengindikasikan adanya tanda bahwa kapal petahana sudah mulai karam?

“Nah Lhooo, kok Surya Paloh Serang Jokowi? Apakah ini sebagai tanda mengakui kapal sudah karam? Dan Surya Paloh mau loncat tinggalin kapal?” ungkap Kisman Latumakulita kepada redaksi NUSANTARANEWS.CO, Sabtu (9/2/2019).

Baca Juga:
Sudah Tak Sah Jadi Ketum Nasdem, Surya Paloh Dilaporkan Ke PN Jakpus
Soal Surya Paloh, Rizal Ramli: Rajin Bicara Demokrasi, Ternyata Abaikan Demokrasi

Sebagai informasi, sebelumnya dilansir dari Rmol.co, Presiden Jokowi diminta arif dalam menanggapi kritik yang dilayangkan Prabowo. Dimana Jokowi harus sabar dan tidak membalasnya dengan reaksi berlebihan. Hal itu disampaikan Ketum Nasdem Surya Paloh menanggapi dugaan kebocoran anggaran yang mencapai 25 persen atau setera Rp 500 triliun.

Baca Juga:  KPU Nunukan Gelar Pleno Rekapitulasi Untuk Perolehan Suara Calon Anggota DPR RI

“Tidak selamanya reaksi harus di-counter dengan reaksi. Di situlah gunanya pemimpin yang berikan keteladanan,” ujarnya saat acara temu kader di Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (8/2).

Kepada Jokowi, Surya meminta untuk jujur menjawab tudingan Prabowo. Jika memang ada fakta mengenai kebocoran tersebut, maka harus diterima dan diakui.

“Tapi kalau tidak ada, kasih tahu, itu bohong. Ngapain rakyat percaya pada kebohongan,” tegasnya.

Sementara kepada kader Nasdem, Surya Paloh meminta untuk membantu Jokowi untuk menghadapi berbagai isu dan tudingan yang menyesatkan dan tidak sesuai fakta.

“Masyarakat harus diyakinkan agar mereka dapat menyalurkan aspirasi pilihannya pada apa yang diyakini,” pungkasnya.

Pewarta: Romandhon

Related Posts

1 of 3,114