NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Supaya bisa nikmati kesejahteraan, Gerindra serukan masyarakat Sumut (Sumatera Utara) pilih Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Waketum Gerindra, Arief Poyuono mengajak masyarakat Sumutera Utara memilih Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 agar pendapatan ekonomi di Sumut, khususnya petani sawit, buruh, karyawan, nelayan dan pedagang bisa menikmati kesejahteraan.
“Seperti contoh saja pungutan ekspor CPO atau minyak sawit mentah yang selama ini dipungut oleh pemerintah sebesar 50 dollar tidak disalurkan kepada petani sawit dan para stakeholders industri sawit.
Harusnya, jelas dia, masyarakat Sumut dan petani sawit menikmati dana pungutan ekspor CPO yang dipungut oleh pemerintahan Joko Widodo.
Baca juga: PP Pungutan Ekspor CPO Tak Dicabut, Stakeholders Perkebunan Sawit Diminta Jangan Lagi Pilih Jokowi
“Bukannya malah disalurkan ke pengusaha biodiesel sebagai subsidi industri mereka!,” cetusnya.
Perlu diketahui, kata Poyuono, Sumatera Utara memproduksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dengan rata-rata volume 4-5 juta ton per tahun.
“Artinya terkumpul 250 juta dollar Amerika Serikat atau setara Rp 3,5 triliun kurs Rp 14.000/USD,” ungkapnya.
Karena itu, lanjutnya, pada pemerintahan Prabowo-Sandi dana pungutan ekspor CPO akan dialokasikan sepenuhnya untuk kepentingan program replanting kebun sawit milik petani, pembangunan sekolah kejuruan industri sawit yang tidak berbayar alias gratis bagi masyarakat Sumut.
Baca juga: Nestapa Petani Sawit Kalimantan Utara
“Selain itu akibat Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengakibatkan banyak kapal nelayan tidak dapat melaut mencari ikan. Pasalnya SIPI menjadi pegangan setiap kapal untuk mencari ikan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 11/Kepmen-KP/2016. SIPI harus mudah dikeluarkan agar nelayan Sumut mudah melaut dan mencari ikan,” papar dia.
Begitu juga, tambahnya, Prabowo-Sandi akan lebih mempermudah iklim usaha di Sumut dan akan memberikan tax holiday atau potongan pajak bila ada perusahaan yang membangun rumah siap kerja di Sumut.
“Untuk UMR bagi kaum buruh tentu akan dinaikan sesuai dengan keadaan ekonomi dan daya beli masyarakat di Sumut. Serta peningkatan anggaran negara hingga pelatihan SDM di Sumut,” jelasnya.
(eda)
Editor: Eriec Dieda
