Ekonomi

Strategi Menumbuhkan Wirausaha Baru IKM Bagi Penerima PKH

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih. (FOTO: Istimewa)
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih. (FOTO: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pertumbuhan wirausaha baru industri kecil dan menengah (WUB IKM) di Indonesia terus didorong dengan salah satu langkah stragis menggelar bimbingan teknis (bimtek) wirausaha IKM makanan dan IKM kerajinan bambu seperti yang dilakukan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih menyampaikan, Bimtek tersebut diselenggarakan untuk keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).

“Ini sebagai tindak lanjut MoU kerja sama antara Kemenperin dan Kementerian Sosial,” kata Gati dalam keterangan resminya seperti dikutip nusantaranews.co, Jumat Kamis (12/7/2019).

Melalui kegiatan bintek tersebut, Gati berharap para penerima manfaat program PKH di Magelang dapat menjadi wirausaha baru yang sukses dengan menerapkan nilai-nilai kemandirian, memiliki etos kerja tinggi, serta kreatif dan inovatif.

“Jadi, mereka lulus dari program PKH tersebut dan bisa menjadi produktif,” ujarnya.

Lebih lanjut Gati menyampaikan, PKH merupakan program perlindungan sosial yang diinisiasi oleh Kemensos dengan tujuan membantu keluarga miskin dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025

“Guna meningkatkan kemampuan mereka dalam berwirausaha, Kemenperin telah menggelar bimtek untuk menjadi pelaku IKM makanan dan IKM kerajinan bambu,” ujarnya.

Kegiatan yang dilaksanakan sejak tanggal 8-12 Juli 2019 di Magelang tersebut diikuti 60 perserta, terdiri dari 30 penerima manfaat PKH yang mendapatkan fasilitas bimtekcara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan kemasan. Sedangkan, 30 penerima PKH lainya yang berasal dari Kecamatan Borobudur mengikuti pelatihan teknis produksi kerajinan bambu.

Gati optimistis, para calon WUB IKM tersebut akan berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara khusus di Magelang, hingga tingkat ekonomi nasional.

“Kabupaten Magelang memiliki beraneka ragam produk makanan ringan. Yangperlu ditingkatkan lagi adalah pengemasannya sehingga membuat harga jualnya dapat lebih tinggidan bisa memperluas akses pemasarannya. Selain itu, potensi kerajinan bambu perlu dimanfaatkan secara maksimal,” paparnya.

Selain bimtek peningkatan kemampuan SDM, para peserta juga mendapat fasilitasi mesin dan peralatan penunjang perbaikan mutu produk pangan seperti perekat kemasan (sealer), peniris minyak, serta mesin dan peralatan untuk peningkatan kapasitas produksi kerajinan bambu.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

“Setelah mengikuti kegiatan ini, dengan mendapatkan materi-materi pelatihan yang beraneka ragam, kami meyakiin para peserta PKH bisa tergugah keinginan dan idenya untuk berwirausaha, dan akan muncul wirausaha-wirausaha yang tangguh,” tegasnya. (red/nn)

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,149